Jangan Sampai Seperti RSBI, Prabowo-Gibran Janji Bangun Sekolah Unggulan Terintegrasi
Presiden terpilih Prabowo-Gibran Janji Bangun Sekolah Unggulan Terintegrasi-Ist-
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran berjanji akan membangun sekolah unggulan terintegrasi di sejumlah wilayah.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, ada empat lokasi yang saat ini telah ditentukan. Yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.
"Di satu sisi ini tentu akan menjadi optimisme ada sekolah unggulan ini berarti ini anak-anaknya adalah yang berprestasi," kata Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim pada Kongres I P2G di Jakarta, 16 September 2024.
Meski begitu, ia mengkhawatirkan program ini dapat memunculkan kembali ketimpangan pendidikan seperti pada RSBI.
Disamping itu, hal ini juga tidak sejalan dengan pemerataan pendidikan yang telah diupayakan pemerintah. Salah satunya melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Persoalannya, apakah sekolah unggulan ini adalah sekolah yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang mampu, yang kaya, atau mereka yang secara akademis tinggi?" lanjutnya.
BACA JUGA:Bawaslu Telusuri Dugaan Keterlibatan Kepala Desa Mendukung Balon Gubernur
BACA JUGA:IAI Siap Berkontribusi Untuk Pembangunan Bengkulu, Gubernur Rohidin Dorong Sertifikasi Arsitek Lokal
Masalanya, konsep sekolah unggulan ini sebenarnya sudah pernah diterapkan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan nama Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
"Seperti kita ketahui, di era Pak SBY sudah ada RSBI lalu kan dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi karena dianggap tidak inklusif. Dianggap hanya segmentatif, hanya memberikan ruang kepada orang anak-anak yang dari keluarga menengah ke atas dan zaman itu masih ada ujian nasional," tandasnya.
Sehingga, ia mewanti-wanti jangan sampai konsep sekolah unggulan yang disiapkan Prabowo-Gibran ini akan sama dengan RSBI.
"Jangan sampai nanti konsep sekolah unggulan yang disiapkan oleh Prabowo Subianto ini akan mengulangi nasib yang sama dengan nasib RSBI yang pada akhirnya bubar sampai hari ini sudah tidak ada lagi. Karena, akan menciptakan disparitas yang makin tinggi," tuturnya.
Demikian pula dengan kesenjangan pendidikan yang dikhawatirkan makin melebar dengan adanya sekolah unggulan ini.
"Sekolah unggulan upah guru-gurunya ternyata tinggi setara upah guru-guru internasional, misalnya. Kemudian bangunannya sangat lengkap, sarana fasilitasnya sangat memadai, setiap anak satu siswa satu laptop."