Apa Beda Makan Nasi Dingin dan Panas, Adakah Manfaatnya? Yuk Disimak
nasi yang sudah didinginkan memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi, Kandungan ini memiliki manfaat untuk menyeimbangkan gula darah yang lebih baik j-poto ilustrasi-
radarbengkulu.bacakoran.co - Nasi merupakan makanan pokok bagi masyarakat yang ada di Indonesia, tetapi agar apa yang kita makan tidak menjadi persoalan bagi kesehatan maka harus diketahui terlebih dahulu manfaat dan dampaknya.
Nasi juga merupakan makanan pokok yang sering disantap bersama dengan makanan yang lainnya. Namun, di antara nasi dingin dan panas, mana yang lebih sehat?
Ternyata, nasi yang sudah didinginkan memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi.
Kandungan ini memiliki manfaat untuk menyeimbangkan gula darah yang lebih baik jika dibandingkan dengan nasi panas. Simak kandungan nutrisi nasi dingin dan nasi panas, serta manfaatnya berikut ini.
BACA JUGA:Ketahui Manfaat dan Risiko Makan Nasi Beku yang Lagi Tren, Benarkah Dapat Turunkan Kadar Gula Darah?
BACA JUGA:4.109 Kendaraan Menunggak Pajak, PT Jasa Raharja Bengkulu Koordinasi dengan Lurah Lingkar Timur
Untuk itu mari kita simak makan nasi panas apa dingin yang lebih baik,dikutip dari Healthline kandungan nutrisi nasi dingin dan nasi panas, serta manfaatnya berikut ini. Kandungan nutrisi nasi dingin dan nasi panas akan tergantung dari jenisnya meskipun memiliki perbedaan temperatur.
Dilansir dari Health, nasi putih sebanyak satu cup mengandung lebih dari 200 kalori, 4 gram protein, 44 gram karbohidrat, dan kurang dari satu gram serat. Namun jika dibandingkan dengan brown rice atau nasi dari beras pecah kulit, nasi putih memiliki kandungan vitamin dan mineral yang lebih rendah.
Beras pecah kulit sebanyak satu cup memiliki 78 mg magnesium, 174 mg potasium, dan 3 gram serat.Manfaat makan nasi dingin dan nasi panas untuk kesehatan Dilansir dari Health, nasi yang didinginkan, termasuk nasi putih, akan mengalami peningkatan kandungan pati resisten yang dimilikinya.
Pati resisten merupakan jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Pati resisten yang mencapai usus besar dan melalui proses fermentasi kemudian akan membantu tubuh untuk membakar lemak.