Mengenal Adrem, Kuliner Unik Khas Bantul dengan Citarasa Manis dan Gurih, Menjadi Simbol Wujud Rasa Syukur

Adrem menjadi salah satu kuliner unik tradisional yang menarik perhatian dan sering dicari masyarakat karena bentuknya yang khas Bantul-Poto ilustrasi-

 

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Adrem menjadi salah satu kuliner unik tradisional yang menarik perhatian dan sering dicari masyarakat karena bentuknya yang khas Bantul. 

Makanan tradisional asli Bantul ini terbuat dari tepung beras dan gula jawa yang berbentuk seperti kuncup bunga sebelum mekar, dengan rasa manis dan sedikit gurih. 

BACA JUGA:Tajin Sobih, Kuliner Asal Kabupaten Bangkalan Menawarkan Cita Rasa Manis dan Gurih,Cocok Dinikmati Dipagi Hari

BACA JUGA:Yuk Cobain Penyetan Koh Awe, Kuliner Lezat dan Nikmat di Harapan Indah yang Menawarkan Harga Terjangkau

Dahulu, adrem dapat ditemukan saat panen padi tiba dengan cara menukarkan hasil panen (gabah) dengan makanan ini. 

Umumnya penjual adrem akan berkeliling dari satu sawah ke sawah lainnya untuk menawarkan produknya. 

 

Dengan kombinasi dua bahan utama tepung beras dan kelapa yang pada saat itu diambil dari sawah dan kebun sendiri, kue ini menjadi simbol penghormatan bagi Dewi Sri atau Dewi kesuburan, serta sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang diraih. 

 

Di samping itu, Adrem juga mengusung filosofi yang terinternalisasi, yakni sebagai lambang pengampunan dan perlindungan agar kehidupan yang dijalani menjadi lebih adhem atau anyep. 

 

Lambang harapan untuk kedamaian di dunia ini serta kehidupan setelah mati. Di Bantul, proses pembuatan makanan tradisional ini sebagian besar terfokus di Padukuhan Piring II, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan