KPw BI Bengkulu Datangkan Investor, BRIEF Berhasil Percepat Realisasi Investasi

Kepala BI, Plt Gubernur Bengkulu bersama para investor-Raditya Farosta-RADAR BENGKULU

Komoditas Potensial Bengkulu

Bengkulu merupakan salah satu dari 10 provinsi produsen terbesar crude palm oil (CPO) di Indonesia, dengan produksi mencapai 1,5 juta ton dan luas lahan sebesar 414,9 ribu hektar. Kelapa sawit merupakan komoditas utama yang berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah.

Selain itu, Bengkulu juga memiliki lahan perkebunan karet dan kopi robusta yang luas, yang masing-masing berkontribusi signifikan terhadap PDRB. Produksi karet mencapai 108.794 ton, sementara produksi kopi robusta mencapai 60.801 ton. Komoditas-komoditas ini merupakan pilar utama ekonomi daerah dan memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan lebih lanjut melalui investasi di sektor hilir dan pengolahan.

Demikian juga di sektor pertambangan batu bara dimana Bengkulu menjadi salah satu dari 10 provinsi penghasil batu bara di Indonesia. Sektor lain yang menarik untuk dikembangkan lebih lanjut adalah sektor perikanan, termasuk potensi udang dan perikanan laut dan darat.

Potensi Energi Geothermal

Bengkulu memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya energy panas bumi (geothermal). Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Kepahiang dengan kapasitas 110 MW sedang dalam tahap pengembangan, dan akan menempatkan Bengkulu sebagai 10 besar provinsi dengan kapasitas energi geothermal terbesar di Indonesia.

Energi geothermal merupakan sumber energi bersih yang ramah lingkungan dan stabil, yang sesuai dengan arah kebijakan energi nasional untuk transisi menuju energy terbarukan. Potensi geothermal di Bengkulu diperkirakan mencapai 1.043 hingga 1.392 mw, dengan area prospek di sekitar gunung kaba dan pemandian air panas sempiang.

Potensi Budidaya Perikanan Vannamei

Bengkulu memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan, khususnya budidaya udang vannamei. Dengan garis pantai sepanjang 525 km, Bengkulu menyediakan lahan yang luas dan potensial untuk pengembangan tambak udang di sepanjang pesisir pantai. Permintaan domestik dan internasional untuk udang

vannamei sangat besar, dan Bengkulu memiliki iklim yang ideal untuk budidaya udang dengan suhu tropis yang stabil sepanjang tahun. Beberapa lokasi strategis telah

diidentifikasi untuk pengembangan tambak udang, termasuk di Pasar Ketahun, karang pulau, dan Pasar Sebelat, dengan total potensi lahan sebesar 1.921 hektar.

BACA JUGA:Anggota DPRD Provinsi Kritik Rencana Kenaikan TPP ASN Pemprov Bengkulu

BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu Adakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa

Secara keseluruhan, produksi udang di Bengkulu mencapai 14.275 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 874,7 miliar. Komoditas udang menyumbang 34% dari total nilai

produksi perikanan di Bengkulu, menjadikannya salah satu sektor paling penting dalam perekonomian perikanan daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan