Pemerhati Pendidikan Soroti Dugaan Keterlibatan Mahasiswa Penerima KIP-K Dalam Pilkada
Dr. (C) Elfahmi Lubis, M.Pd, salah seorang pemerhati pendidikan di Bengkulu--
Ia menegaskan bahwa keterlibatan dalam kegiatan politik dapat mengganggu fokus dan konsentrasi mahasiswa dalam menjalani proses belajar.
BACA JUGA:Meriani Serap Aspirasi Masyarakat dan Pedagang di Pasar Purwodadi
BACA JUGA:Netralitas Kepala Desa di Pilgub Bengkulu Dipertanyakan, Terancam Sanksi Berat
"Jelas itu mengganggu proses akademik yang sedang dijalani oleh mahasiswa penerima beasiswa KIP-K. Mereka seharusnya fokus untuk belajar dengan maksimal dan memanfaatkan beasiswa yang diberikan untuk meningkatkan prestasi akademik. Bukan terlibat dalam politik praktis."
Menurutnya, mahasiswa penerima beasiswa KIP-K seharusnya merasa bertanggung jawab atas dana yang mereka terima. Program ini dirancang untuk membantu mereka menyelesaikan pendidikan tanpa harus dibebani oleh biaya kuliah. Sehingga, terlibat dalam politik praktis akan merugikan diri mereka sendiri.
Diakhir wawancara, Elfahmi Lubis mengajak semua pihak, terutama pihak kampus dan mahasiswa, untuk menjaga integritas pendidikan dan memastikan bahwa program KIP-K berjalan sesuai dengan tujuannya.
Ia berharap agar lembaga pendidikan turut serta dalam mengawasi dan memastikan mahasiswa penerima beasiswa tidak dilibatkan dalam kegiatan politik praktis.
BACA JUGA:Jasa Raharja Bersama Astra Honda Motor Bengkulu Gelar Sosialisasi Safety Riding
"Saya berharap pihak kampus juga ikut berperan aktif dalam mengawasi mahasiswa penerima KIP-K agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam politik. Ini adalah tanggung jawab bersama, untuk menjaga agar dunia pendidikan tetap bersih dari intervensi politik," tuturnya.