Mengenali Dampak dan Tips Mengelola Perubahan pada Indra Penciuman Selama Kehamilan

Reporter: Naura Qristina |

Editor: syariah m |

Senin , 16 Sep 2024 - 11:06

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh seorang wanita, salah satunya adalah perubahan pada indra penciuman begini Tips Mengelolanya-poto ilustrasi-

Dampak Hiperosmia pada Kehidupan Sehari-hari

1. Mual dan Muntah

Banyak ibu hamil mengalami mual dan muntah akibat peningkatan sensitivitas penciuman.

Bau makanan tertentu, seperti daging, kopi, atau ikan, yang sebelumnya biasa saja, kini dapat memicu perasaan mual. Beberapa wanita juga merasa terganggu oleh bau dapur, bahan kimia rumah tangga, atau parfum yang kuat.

2. Menghindari Makanan Tertentu

Sensitivitas penciuman juga dapat menyebabkan ibu hamil menghindari makanan tertentu. Bau makanan yang tajam, seperti bawang putih, kari, atau makanan pedas lainnya, mungkin menjadi tidak menyenangkan dan membuat nafsu makan menurun.

Hal ini dapat mempengaruhi pola makan ibu hamil dan perlu dikelola dengan baik untuk memastikan ibu tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.

3. Ketidaknyamanan di Lingkungan Publik

Beberapa wanita hamil mungkin merasa lebih sulit berada di lingkungan yang penuh dengan berbagai bau, seperti di restoran, pasar, atau transportasi umum. Bau tubuh, asap rokok, atau bau makanan yang kuat dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memperburuk perasaan mual.

mengenali dampak dan tips mengelola perubahan pada indra penciuman selama kehamilan                              
radar bengkulu - kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh seorang wanita, salah satunya adalah perubahan pada indra penciuman. 
bagi banyak ibu hamil, hidung menjadi lebih sensitif terhadap bau-bauan, dan ini bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan yang dialami. 
perubahan ini, yang sering disebut hiperosmia, dapat membuat bau yang sebelumnya biasa saja menjadi sangat kuat dan kadang-kadang mengganggu. 
selain itu, ibu hamil juga dapat mengembangkan ketidaksukaan terhadap bau tertentu yang sebelumnya tidak menjadi masalah.
penyebab perubahan pada indra penciuman selama kehamilan
perubahan pada indra penciuman selama kehamilan sebagian besar disebabkan oleh lonjakan hormon, terutama hormon estrogen dan human chorionic gonadotropin (hcg). 
hormon-hormon ini memainkan peran besar dalam berbagai perubahan tubuh selama kehamilan, termasuk peningkatan sensitivitas terhadap bau.
baca juga:pemda bu dan pa arga makmur jalin mou penerapan aplikasi e-mosi caper, upaya lindungi hak perempuan dan anak
baca juga:6 rekomendasi tempat makan durian di malaysia, cocok untuk tujuan wisata kuliner
* estrogen: hormon estrogen yang meningkat selama kehamilan dapat mempengaruhi jaringan penciuman di hidung, yang menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap bau. 
hal ini mungkin membantu menjelaskan mengapa banyak ibu hamil lebih peka terhadap bau makanan, parfum, atau bahkan bau tubuh.
* hcg (human chorionic gonadotropin): hcg sering kali meningkat pesat pada trimester pertama kehamilan, yang bertepatan dengan waktu di mana banyak wanita mulai mengalami kepekaan penciuman yang lebih besar. ini juga berkaitan dengan mual dan muntah yang umum terjadi pada trimester pertama.
dilansir pada mayo clinic, berikut dampak dan tips mengelola perubahan pada indra penciuman selama kehamilan.
dampak hiperosmia pada kehidupan sehari-hari
1. mual dan muntah 
banyak ibu hamil mengalami mual dan muntah akibat peningkatan sensitivitas penciuman. 
bau makanan tertentu, seperti daging, kopi, atau ikan, yang sebelumnya biasa saja, kini dapat memicu perasaan mual. beberapa wanita juga merasa terganggu oleh bau dapur, bahan kimia rumah tangga, atau parfum yang kuat.
baca juga:enak dan harum, berikut ini 3 tempat makan durian yang wajib dicoba di bekasi
2. menghindari makanan tertentu 
 
sensitivitas penciuman juga dapat menyebabkan ibu hamil menghindari makanan tertentu. bau makanan yang tajam, seperti bawang putih, kari, atau makanan pedas lainnya, mungkin menjadi tidak menyenangkan dan membuat nafsu makan menurun. 
 
hal ini dapat mempengaruhi pola makan ibu hamil dan perlu dikelola dengan baik untuk memastikan ibu tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.
 
3. ketidaknyamanan di lingkungan publik 
 
beberapa wanita hamil mungkin merasa lebih sulit berada di lingkungan yang penuh dengan berbagai bau, seperti di restoran, pasar, atau transportasi umum. bau tubuh, asap rokok, atau bau makanan yang kuat dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memperburuk perasaan mual.
 
cara mengelola sensitivitas penciuman selama kehamilan
 
meskipun sensitivitas penciuman selama kehamilan sering kali tidak dapat sepenuhnya dihindari, ada beberapa cara yang dapat membantu mengelola dampaknya:
 
1. hindari pemicu bau yang mengganggu 
 
kenali bau apa saja yang menjadi pemicu ketidaknyamanan atau mual, dan usahakan untuk menghindarinya. misalnya, jika bau masakan tertentu membuat anda merasa mual, cobalah untuk memasak di ruangan yang berventilasi baik atau minta bantuan orang lain untuk memasak.
 
2. gunakan aroma yang menenangkan 
 
beberapa aroma dapat membantu menenangkan indra penciuman yang sensitif, seperti aroma lemon, mint, atau lavender. 
 
menyimpan tisu atau kain kecil yang diberi minyak esensial ini di saku dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan saat mencium bau yang tidak diinginkan.
 
3. ventilasi rumah dengan baik 
 
pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik dengan membuka jendela atau menggunakan kipas angin untuk mengurangi bau yang mengganggu. bau yang terperangkap di dalam rumah bisa menjadi sangat menyengat bagi ibu hamil.
 
4. tetap terhidrasi dan jaga pola makan 
minum air secara teratur dan makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat membantu mengurangi rasa mual yang dipicu oleh bau-bauan. mengonsumsi makanan yang lebih ringan dan tidak terlalu berbau kuat juga dapat membantu.
 
5. diskusikan dengan dokter 
 
jika sensitivitas penciuman menyebabkan ketidaknyamanan yang parah atau mempengaruhi pola makan secara signifikan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. 
 
dokter dapat memberikan saran yang lebih spesifik dan mungkin merekomendasikan perubahan pola makan atau penggunaan suplemen.
 
apakah hiperosmia berbahaya?
 
dilansir pada national health service, secara umum, hiperosmia tidak dianggap berbahaya, meskipun bisa sangat mengganggu. 
 
kondisi ini biasanya akan mereda setelah trimester pertama atau ketika tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan hormon. 
 
namun, jika sensitivitas penciuman menyebabkan mual dan muntah yang parah hingga mengganggu asupan makanan atau hidrasi, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mencegah dehidrasi atau malnutrisi.
 
kesimpulan
 
perubahan pada indra penciuman selama kehamilan adalah hal yang umum dan sering kali menjadi salah satu tanda awal kehamilan. 
 
meskipun kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika dikaitkan dengan mual dan muntah, ada banyak cara untuk mengelolanya. 
 
menghindari pemicu bau yang mengganggu, menggunakan aroma yang menenangkan, dan menjaga ventilasi yang baik di rumah adalah beberapa langkah yang bisa diambil. 
 
jika sensitivitas penciuman menyebabkan masalah yang lebih serius, konsultasi dengan dokter sangat disarankan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, RABU 18 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan