Waspada! Jarang Olahraga Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung di Usia Muda, Begini Tips Olahraga Yang Tepat

Reporter: Eka purnama |

Editor: Syariah m |

Minggu , 08 Sep 2024 - 07:32

Waspada! Jarang Olahraga Ternyata Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung di Usia Muda, Begini Tips Olahraga Yang Tepat Menurut Ahli Jantung-Poto ilustrasi-

“Dalam banyak kasus, meskipun sudah kelelahan dan jantung berdebar, mereka melihat rekan-rekan pelari lain masih bisa terus berlari dan terus berlari, tapi ini berbahaya.

Paling tidak, Anda harus menyadari tanda-tanda bahwa jantung Anda berdebar-debar atau Anda akan pingsan, yaitu Anda harus berhenti”.

Ketiga, detak jantung harus dikelola dengan menggunakan alat bantu, seperti jam tangan pintar. Jika detak jantung melebihi 170-180 secara terus menerus, berhentilah berolahraga dan beristirahatlah.

“Rata-rata detak jantung yang aman adalah antara 100 dan 150-160, tetapi jika sudah mencapai 170, Anda sudah mulai sedikit rentan.

Akhirnya, darah beredar, Anda menjadi pusing dan semakin parah, hingga pingsan atau henti jantung,” tutupnya.

waspada! jarang olahraga dapat menyebabkan penyakit jantung di usia muda, begini tips olahraga yang tepat                             radarbengkulu.bacakoran.co - penyakit jantung merupakan penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di dunia, termasuk indonesia. 
meskipun sering dianggap sebagai penyakit orang tua, penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular juga dapat terjadi pada orang muda. 
menurut dr mahyan jibril al farabi, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di indonesia, dengan sekitar 651.000 orang meninggal karena penyakit jantung. 
baca juga:satpol pp bengkulu selatan terus melakukan razia pekat
baca juga:rutin konsumsi 4 buah ini agar dapat menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular
dr jibril mengatakan bahwa tren pasien penyakit jantung juga telah berubah, yang sebelumnya didominasi oleh orang berusia 60-70 tahun, namun sekarang bahkan orang berusia 30-an pun terkena penyakit ini.
mengutip dari sumber lifestyle, salah satu alasannya adalah perubahan gaya hidup anak muda saat ini karena kurangnya olahraga. 
baca juga:ternyata berfoto selfie ada manfaatnya loh, selain bikin mood bahagia, juga mengurangi potensi sakit jantung
ada tren olahraga, tetapi banyak orang yang melakukan olahraga berat yang membebani jantung.
 
“olahraga adalah tren saat ini, yang merupakan hal yang baik dan harus dihargai. namun, banyak orang yang berolahraga sesuai tren ini tidak hanya mencari kebugaran, tetapi juga ingin langsung kompetitif, akhirnya berolahraga berlebihan, tidak memperhatikan kemampuan diri sendiri dan terlalu memaksakan diri. kebiasaan seperti itu berdampak negatif pada jantung,” jelasnya. 
 
hal ini sering terjadi dan menyebabkan kematian mendadak saat berolahraga, seperti yang dialami oleh pebulutangkis asal china dan banyak artis yang meninggal saat berolahraga.
 
tips olahraga yang aman untuk jantung
 dokter jibril mengatakan bahwa jika anda sudah lama tidak berolahraga, terutama jika anda sudah berusia di atas 30 tahun, untuk melakukan beberapa tes jantung seperti treadmill atau maksimal untuk berolahraga, sebenarnya yang paling ideal tentu saja treadmill, atau tes cpap untuk bernapas, dan lain-lain. 
 
beberapa jenis tes harus dilakukan, katanya. menurut dr jibril, tes-tes ini dapat mengukur kebugaran kita dan dokter dapat merekomendasikan olahraga yang aman.
 
jika kondisi medis masih baik dan nilai tes tinggi, olahraga kompetitif ringan seperti bulu tangkis, bola basket, tenis, dan bola voli dapat dimulai terlebih dahulu. 
 
namun, jika kondisi medis memburuk, lari atau bersepeda dapat diprioritaskan. jika nilainya lebih rendah lagi, bersepeda statis atau joging selama 30 menit hingga satu jam dua kali seminggu biasanya sudah cukup. 
 
yang kedua adalah mengetahui kapasitas latihan anda dan kapan anda harus berhenti berolahraga. jika napas anda terasa berat, dada berdebar-debar, pandangan anda berputar-putar atau anda merasa berkabut, anda bisa berhenti. 
 
“banyak dari kita yang terus berlari ketika sudah kelelahan dan jantung berdebar-debar, karena teman-teman kita masih bisa terus berlari, tapi ini berbahaya.
 
 setidaknya kita harus menyadari tanda-tanda bahwa jantung kita berdebar-debar atau kita akan pingsan.
 
“dalam banyak kasus, meskipun sudah kelelahan dan jantung berdebar, mereka melihat rekan-rekan pelari lain masih bisa terus berlari dan terus berlari, tapi ini berbahaya. 
 
paling tidak, anda harus menyadari tanda-tanda bahwa jantung anda berdebar-debar atau anda akan pingsan, yaitu anda harus berhenti”. 
 
ketiga, detak jantung harus dikelola dengan menggunakan alat bantu, seperti jam tangan pintar. jika detak jantung melebihi 170-180 secara terus menerus, berhentilah berolahraga dan beristirahatlah. 
 
“rata-rata detak jantung yang aman adalah antara 100 dan 150-160, tetapi jika sudah mencapai 170, anda sudah mulai sedikit rentan. 
 
akhirnya, darah beredar, anda menjadi pusing dan semakin parah, hingga pingsan atau henti jantung,” tutupnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, RABU 18 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan