Masalah dengan SMKS Aisyiyah Manna, Nezza Dergahayu Putuskan Tidak Mau Sekolah Lagi
Masalah dengan SMKS Aisyiyah Manna, Nezza Dergahayu Putuskan Tidak Mau Sekolah Lagi--
radarbengkulu.bacakoran.co, MANNA - Mengingat persoalan yang dihadapinya saat menempuh pendidikan. Dirasa Menegent SMKS Aisyiyah Manna kurang baik, maka Nezza Dergahayu putuskan tidak mau sekolah lagi disana, karena usaha yang dilakukannya untuk tetep sekolah dipersulit oleh pihak sekolah, apalagi pada pembagian raport dinyatakan naik kelas tetapi pada waktu mau daftar ulang malah tidak naik kelas.
Banyaklah yang dipaparkan oleh pihak sekolah kalau mau sekolah di SMKS Aisyiyah masih bisa asalkan Nezza Dergahayu dan dua temannya harus mengikuti beberapa kegiatan yang harus dilakukan, agar kualifikasi standar nilai kenaikan sesuai dengan standar sekolah yaitu semua nilai harus diatas 75.
Merasa kurang puas atas tindakan dari pihak sekolah, Dewi Zaudah (42) asal Kelurahan Gunung Mesir, Kecamatan Pasar Manna bersama anaknya mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) wilayah III Manna, bersama anaknya dan satu orang teman Nezza yang bernasib sama.
"Bahkan dihadapan Kepala Cabdindik Wilayah III Manna Ir Depti Burhani,bahwa saya sebagai orang tua Nezza kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah, yang terkesan mempersulit anaknya untuk mengikuti ujian,yang mana untuk mengikuti ujian uang ujian harus dilunasi dan tidak bisa ikut ujian kalau tidak lunas," papar Dewi diruangan Kepala Cabdin Jum'at (26/07).
Terbukti pada saat ujian sekolah untuk kenaikan kelas yang lalu,untuk ujian pada hari Senin dan Selasanya Nezza tidak diperbolehkan mengikuti ujian karena tidak diberikan soal ujian, atas tindakan tersebut Dewipun meminjam uang agar anaknya bisa mengikuti ujian,dan pada hari Rabu barulah Nezza mengikuti ujian.
Yang lebih parahnya lagi,untuk lebar ujian hari Senin dan Selasa yang diambil pada hari Rabu sekaligus mengikuti ujian,soal untuk hari Senin dan Selasa dibawa pulang untuk dikerjakan,setelah selesai dikerjakan justru malah ditolak oleh oknum guru dengan alasan batas waktu yang diberikan sudah habis,tetapi hebatnya nilai untuk raport ada nilainya.
"Atas kekecewaan tersebut,saya bersama anak saya memutuskan tidak mau lagi sekolah di SMKS Aisyiyah Manna tersebut,takutnya pada saat anak saya duduk dikelas tiga nanti akan terjadi lagi hal yang serupa,lebih baik saya pindahkan saja," ujar Dewi .
BACA JUGA:Ini Harapan Dandim 0408/BS-Kaur Teruntuk Jurnalis di Bengkulu
BACA JUGA:Masyarakat Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
BACA JUGA:Pemprov dan Pemkab BS Berupaya Event Festival Ayiak Manna Masuk KEN
Dewi juga mengaku sangat keberatan jika anaknya kembali melanjutkan sekolah di SMKS Aisyiyah Manna. Pasalanya ia melihat perlakuan pihak sekolah dengan anaknya sudah tidak baik dan terkesan diskriminatif.
"Saya bisa lihat pihak sekolah memperlakukan anak saya dari wajah-wajahnya saja sudah kelihatan.Saya tidak mau lagi anak saya sekolah di sana,yang jelas pelayannya tidak baik," tegas Dewi.
Adapun yang disampaikan Kepala Cabdindik Wilayah III Manna Ir Depti Burhani menyampaikan kepada pihak orang tua bahwa dirinya siap menjamin kalau Nezza masih mau bersekolah di SMKS Aisyiyah Manna,tidak akan terjadi apa - apa asalnya Nezza mengikuti kebijakan yang ada disekolah tersebut,dan kalaupun nanti ada terjadi apa- apa terkait pendidikan bisa langsung laporkan kesaya.
"Dalam intern sekolah kita juga tidak berhak mencampuri urusan kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh sekolah,apalagi mereka sekolah swasta.Tetapi dari kejadian ini kami berharap ketiga anak tersebut masih mau bersekolah karena kalau sampai berhenti hal itu menjadi suatu kegagalan bagi kami didunia pendidikan khsusunya di Bengkulu Selatan,intinya kalau ketiga anak ini masih mau sekolah kita bantu, kalaupun mau pindah kami siap membantu juga," pungkas Depti.