Sosialisasi Pencegahan & Pengawasan Terhadap Anak
Kegiatan Sosialisai Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu-Adit-RADAR BENGKULU
Dalam Upaya Menurunkan Tingkat Kekerasan Menuju Indonesia Emas
KORANRADARBENGKULU.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi pencegahan dan pengawasan terhadap anak dalam upaya menurunkan tingkat kekerasan menuju Indonesia emas.
Kepala DP3APPKB Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat menuturkan, kegiatan ini dilakukan adalah untuk memberi pemahaman bagi kita semua, khususnya untuk para orang tua, guru dan pelajar agar tidak melakukan kekerasan antar sesama.
Kemudian, sosialisasi ini untuk memberikan ilmu dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Kemudian memberikan pengetahuan terkait undang-undang hukum yang menyangkut kekerasan terhadap anak.
Narasumber pada kegiatan ini adalah perwakilan dari Polda Bengkulu, Ketua WCC Provinsi Bengkulu.
Sebanyak 130 orang peserta yang terdiri dari DWP kabupaten dan kota, instansi vertikal, perwakilan SMP SMA dan SMK di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr. H . Rohidin Mersyah, MMA melalui Staf Ahli Zahirman Aidi, MTPd mengatakan keinginannya agar semua anak terlindungi di Provinsi Bengkulu ini.
Kualitas anak dan generasi muda sangat menentukan tingkat kemajuan bangsa. Setiap anak perlu mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Baik fisik maupun sosial.
Menyikapi tatanan kehidupan baru tentu dengan berbagai implikasi banyak manfaat positif yang bisa diperoleh, meskipun dalam beberapa hal juga membawa dampak negatif bagi generasi muda.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Dorong Pembangunan Pelabuhan di Utara untuk Atasi Kerusakan Jalan
BACA JUGA: Tata Kelola Pemerintahan di Provinsi Bengkulu Perkembangannya Kian Membaik
Saat ini pola hidup konsumtif, sikap individualistik rendahnya tingkat kepedulian sosial dan budaya hidup yang mengarah kepada budaya asing menghatui.
Sebagai orang tua, kita tentu berharap masa depan nanti menjadi insan-insan yang berintegritas kompeten dan berbudaya.
"Sudah seharusnya kita mengupayakan anak kita menjadi anak yang religius, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, memiliki kepedulian sosial dan terlindungi dari kekerasan," katanya.