Pakar Kesehatan Wanita Beberkan Fakta Minum Kopi saat Menstruasi
Fakta aman atau tidak minum kopi saat menstruasi bagi wanita.--Freepik--
RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO - Saat ini minum kopi tidak hanya dilakukan kaum pria saja. Kaum wanitapun tak mau ketinggalan. Namun yang jadi pertanyaan, minum kopi saat sedang siklus menstruasi terkadang sering menjadi pertanyaan bagi masyarakat, terutama wanita.
Masalahnya, ada banyak pendapat yang terkadang saling bertentangan dengan bagaimana reaksi tubuh pada minuman kopi. Kafein yang ada di dalam kopi ini dianggap oleh para ahli sebagai salah satu penyebab efek samping negatif selama menstruasi. Lantaran, kafein yang ada di kopi ini bisa meningkatkan gejala sindrom pramenstruasi atau kerap disebut dengan PMS dan juga nyeri payudara.
Masalah ini tersebut berawal dari adanya penelitian observasional yang telah diterbitkan beberapa dekade lalu. Tak hanya itu, ada juga penelitian yang menghubungkan bagaimana asupan kafein dalam jumlah yang sedang ternyata bisa memengaruhi kadar estrogen wanita.
Terus, sebenarnya aman atau tidak minum kopi bagi wanita yang sedang mengalami siklus menstruasi dan apakah ada dampaknya terhadap siklus bulanan tersebut?
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, menurut ahli diet serta pakar kesehatan wanita, yakni Elizabeth Ward, MS, RDN berpendapat bahwa belum ada bukti konkret terkait asupan kafein yang dapat memperparah gejala PMS, sehingga ia menyebutkan bahwa aman bagi wanita untuk meminum kopi.
BACA JUGA:Begini Cara Memilih Semangka yang Bagus dan Manis
BACA JUGA:Apakah Anda Sulit Berhenti Merokok? Coba Dahulu Trik Ini
"Saya rasa aman untuk mengatakan tidak ada banyak bukti kafein dapat mempengaruhi siklus menstruasi," ujar Ward yang dikutip dari Eating Well.
Pendapat Ward ini merujuk pada sebuah studi prospektif yang terbit tahun 2016 dan American Journal of Clinic Nutrition yang membuktikan bila asupan kafein ini tak ada kaitannya dengan gejala PMS. Bahkan, tidak perlu menghindari minum kopi ketika sedang dalam siklus bulanan ini.
Dalam studi tersebut juga mengevaluasi soal hubungan dari total asupan kafein, teh, kopi serta perkembangan PMS. Usai menimbang adanya banyak faktor tertentu seperti rokok dan umur, penelitian pun mengungkap jika tak ada hubungannya antara mengonsumsi kafein dan juga gejala PMS. Namun, Ward memperingatkan jika reaksi setiap orang akan berbeda-beda pada kafein.
Soal kebiasaan orang yang mengonsumsi jumlah yang normal dan wajar (400 miligram) secara teratur kemungkinan besar tidak akan merasakan efek kafein pada siklus menstruasi.
Di satu sisi, ada sebuah penelitian dari cross-sectional pada tahun 2022 yang telah diterbitkan oleh BMC Women's Health. Penelitian itu menyatakan telah mengevaluasi sekitar 9.335 wanita premenopause dengan usia sekitar 25 hingga 45 tahun.
Dinyatakan bahwa peminum kopi kecil kemungkinan akan mengalami siklus menstruasi yang lebih lama.
Ini artinya, minum kopi tak ada pengaruh pada lamanya siklus menstruasi ataupun dapat membuat durasinya jadi lebih pendek. Akan tetapi, kedua penelitian yang dirujuk tersebut bersifat observasional.