Sistem Pembayaran Tunai dan Nontunai di Provinsi Bengkulu, QRIS Terus Mengalami Peningkatan

Sistem Pembayaran Tunai dan Nontunai di Provinsi Bengkulu, QRIS Terus Mengalami Peningkatan-naura-

Dalam hal ini KPwBI Provinsi Bengkulu terus bersinergi dengan PJP, baik bank maupun non bank untuk peningkatan akusisi merchant dengan fokus utama adalah UMKM. 

"Peningkatan ini adalah hasil dari sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan dan UMKM untuk mendorong ekosistem digital," ujar Darjana.

BACA JUGA:Pemda Kaur Bekerjasama dengan Politeknik Pariwisata Palembang untuk Pengembangan Wisata di Kabupaten Kaur

BACA JUGA:Sukses dan Haru Warnai Pelepasan Siswa/i SMAN 05 BU Kelas XII Angkatan XXXV Tahun Pelajaran 2023-2024

Lebih lanjut, terjadi pergeseran dalam preferensi masyarakat dari Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) ke BI-FAST, yang menyebabkan penurunan nominal transaksi SKNBI sebesar 22% di Januari 2024. 

Namun, transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) mengalami tren kenaikan, dengan peningkatan nominal transaksi mencapai 29% year-on-year pada Februari 2024.

"Dalam hal ini, kami berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan sistem pembayaran non-tunai, seiring dengan upaya kami dalam memastikan kecukupan uang tunai diperbankan dan masyarakat, terutama selama periode kritis seperti pemilu dan bulan Ramadan," tutup Darjana.

Dengan berbagai upaya pengendalian dan inovasi dalam sistem pembayaran, Bengkulu berupaya mencapai keseimbangan antara kebutuhan tunai dan percepatan transaksi digital. Sebagai bagian dari respons adaptif terhadap dinamika ekonomi dan sosial masyarakatnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan