Sarasehan Perekonomian, Optimis Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Menunjukkan Tren Positif di 2024

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Sarasehan Perekonomian Bengkulu 2024. Sarasehan ini dilaksanakan Bank Indonesia bersama stakeholder-naura qristina-

Darjana mengatakan, inflasi Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 diprakirakan berada pada rentang 2,40 – 3,00% (yoy). Pada awal tahun tahun (Januari 2024) realisasi inflasi melandai menjadi sebesar 0,15% (yoy). Kondisi inflasi pangan masih memerlukan perhatian salah satunya dengan melanjutkan perbaikan struktural di sektor pertanian serta mendorong keterjangkauan harga. Seperti harga besar yang saat ini cukup menyita perhatian dan dampak kenaikan harga yang sangat dirasakan masyarakat. Komoditi beras ini menyumbang 0,70 persen menyumbang inflasi. Kenaikan harga beras ini sendiri dipicu karena adanya penurunan curah hujan menyebabkan terhambatnya produktivitas tanaman padi. Lebih lanjut, adanya kebijakan proteksi ekspor beras oleh beberapa negara seperti India dan Vietnam mempengaruhi ketersediaan pasokan di pasar.

Kepala Perwakilan BI Bengkulu Darjana menjawa tantangan inflasi daerah.  Bank Indonesia bersama TPID dan TKPKD Provinsi

Bengkulu terus mendorong program pengendalian inflasi serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan terus mengembangkan dan menjalankan inovasi program. Diantaranya adalah Pasar Murah Terintegrasi, Toko Pangan Ado Galo yang akan mulai digelar Maret 2024 ini di wilayah Kota Bengkulu, serta penerapan Integrasi Pertanian Organik.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2024 pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu diprakirakan terakselerasi dibandingkan dengan tahun 2023. Terutama dipengaruhi oleh akselerasi konsumsi Rumah Tangga dan Pemerintah. Mayoritas komponen lapangan Usaha juga mengalami perbaikan. 

Kanwil DJPb  Bengkulu, Bayu Andi, M.Si merekomendasikan untuk perecepatan pertumbuhan ekonomi daerah yakni dengan melaksanakan percepatan realisasi APBN dan APBD dan mengoptimalkan seluruh instrumen fiskal dalam rangka mendorong pertumbuhan Ekonomi di Bengkulu. Seluruh instrumen fiskal, baik belanja K/L, TKD, hibah, maupun subsidi harus dioptimalkan untuk mengakselerasi perekonomian. 

Kemudian, strategi peningkatan PAD melalui  pengembangan SDA, peningkatan investasi dan perluasan usaha, diversifikasi ekonomi, peningkatan pajak dan retribusi, pengembangan sektor ekonomi kreatif, kolaborasi

dan kemitraan, penataan ruang dan pengelolaan kota yang baik.

Disisi lain, dalam sarasehan perekonomian menghadirkan Keynote speech Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes, Ketua ISEI dan Koordiantir ISEI wilayah barat Dr. Restno Agustina, M. Sc, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Darjana, Kepala DJPb Provinsi Bengkulu Bayu Andi, SE, M. Si.(ae2/prw)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan