Pemkot Geram, Oknum Kembali Rusak Program Gempala

Pemkot Geram, Oknum Kembali Rusak Program Gempala--

RADAR BENGKULU - Pohon kelapa yang ditanam di kawasan wisata Pantai Panjang melalui program Gerakan Menanam 10 Ribu Pohon Kelapa (Gempala) kembali menjadi sasaran perusakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 4 Oktober 2025 dan membuat pemerintah Kota Bengkulu geram.

Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bengkulu, Nina Nurdin, mengungkapkan bahwa banyak pohon kelapa dicabut, dihancurkan. Bahkan, ada yang sengaja dirusak hingga mati.

“Miris, pohon kelapa kita kembali dirusak. Banyak yang dicabut, dan yang tersisa bisa dihitung jari,” ujarnya dengan nada kecewa.

Padahal, lanjutnya, program Gempala digagas untuk mempercantik kawasan Pantai Panjang agar semakin indah dan estetik. Sekaligus, menjadi ikon baru wisata Bengkulu. Gempala juga dijalankan dengan semangat gotong royong antara pemerintah, masyarakat, hingga berbagai stakeholder.

BACA JUGA:Dedy-Ronny Tingkatkan PAD Melalui Sektor Pariwisata

BACA JUGA:Kominfo Kota Bengkulu Gelar Diskusi dan Diseminasi Website Kelurahan

Lebih lanjut Nina menjelaskan, pihaknya langsung melakukan penanaman ulang bersama anak-anak Kelurahan Lempuing. Upaya ini diharapkan mampu mengembalikan semangat Gempala serta memastikan kelapa tetap tumbuh subur di kawasan pantai.

Sementara itu, Walikota Bengkulu, Dr Dedy Wahyudi SE MM menegaskan pentingnya menjaga pohon kelapa tersebut. Ia bersama Wakil Walikota Ronny sudah berulang kali meminta setiap jajaran OPD, masyarakat, dan pedagang di sekitar pantai untuk ikut bertanggung jawab merawat pohon pada kavling masing-masing.

“10 ribu bibit kelapa bukanlah jumlah yang sedikit. Kalau tidak kita rawat, tidak sama-sama dijaga, akan menjadi sia-sia. Kalau besar nanti, bebas siapa pun boleh makan. Tapi kalau mau dijual, jangan,” tegas Dedy.

Dedy juga mengingatkan bahwa pohon kelapa dikenal sebagai pohon kehidupan. Karena, semua bagiannya bermanfaat. Mulai dari akar, batang, daun, buah, hingga sabut dan tempurungnya.

BACA JUGA:Yodan Land Grup Dapat Apresiasi dari Walikota Bengkulu

“Kalau kita rawat, pohon ini akan menjadi warisan berharga. Bukan hanya untuk wisata, tapi juga untuk masyarakat,” tambahnya.

Perusakan ini diketahui bukan yang pertama kali. Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi, dan Pemkot Bengkulu langsung menyerahkan penanganan kasus ke pihak kepolisian.

“Kita serahkan kepada pihak kepolisian. Saat ini sedang diselidiki, dan kalau kedapatan ada pidananya, akan diproses hukum,” tegas Walikota.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan