Respon Instruksi Mendagri, Pemprov Bengkulu Janji Jawab dengan Program Bantu Rakyat
Respon Instruksi Mendagri, Pemprov Bengkulu Janji Jawab dengan Program Bantu Rakyat--
RADAR BENGKULU – Instruksi tegas datang dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. Lewat surat resmi yang dikirim ke seluruh kepala daerah, Tito menekankan empat langkah kunci untuk menjaga stabilitas sosial dan politik di daerah. Mulai dari memperkuat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), mempererat komunikasi dengan tokoh masyarakat dan agama, menggelar doa bersama, hingga menggencarkan program prorakyat yang nyata di lapangan.
Bukan tanpa alasan Mendagri mengeluarkan instruksi tersebut. Dalam situasi nasional yang penuh dinamika, mulai dari kenaikan harga kebutuhan pokok, kebijakan fiskal yang kerap memicu perdebatan, hingga polemik rancangan undang-undang di Senayan, pemerintah pusat tak ingin bara kecil di masyarakat berubah menjadi api besar di daerah.
Merespons arahan itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan setiap instruksi. Baginya, stabilitas bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan modal utama bagi pembangunan.
“Kami berkomitmen menjaga stabilitas melalui sinergi Forkopimda, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga Bengkulu,” ucap Herwan usai mengikuti rapat koordinasi nasional.
BACA JUGA:Pawang Hujan Ikut Kawal Demo di DPRD Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Gerak Cepat Dedy Wahyudi, Pantai Panjang Semakin Bersih dan Tertata
Herwan menegaskan, pendekatan persuasif akan lebih diutamakan ketimbang langkah represif. Pemerintah daerah juga berencana memperbanyak ruang dialog agar masyarakat merasa didengar.
“Kalau komunikasi berjalan baik, potensi gesekan bisa ditekan sejak awal,” imbuhnya.
Bengkulu sendiri tidak asing dengan dinamika aksi massa. Dalam setahun, sudah menjadi hal biasa ribuan mahasiswa maupun elemen masyarakat turun ke jalan. Meski mayoritas berlangsung damai, potensi gesekan selalu ada, terutama jika aspirasi tak mendapat respon yang memadai.
Situasi tersebut, menurut Herwan, justru harus dijawab dengan langkah nyata. Program prorakyat menjadi strategi utama untuk meredam keresahan sosial.
“Kami akan memperkuat program berbasis masyarakat desa, penguatan UMKM, serta memperluas akses pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.