Festival Tabut 2025, BPS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5 Persen

Festival Tabut 2025, BPS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5 Persen-poto ilustrasi-

UMKM Diuntungkan, Ekonomi Masyarakat Bergerak

Salah satu pihak yang paling merasakan dampak positif Festival Tabut adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Even ini secara langsung membuka ruang bagi para pengusaha lokal untuk memasarkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.

 

“UMKM bisa jualan langsung ke ribuan pengunjung. Ini bukan cuma ajang promosi, tapi juga transaksi nyata yang meningkatkan pendapatan mereka. Otomatis, ini akan masuk ke catatan statistik ekonomi kita,” ungkap Win Rizal.

 

Menurutnya, Festival Tabut menjadi semacam “pasar raksasa” tahunan yang mempertemukan produsen dan konsumen secara masif. Produk-produk lokal mulai dari makanan, kerajinan tangan, hingga pakaian tradisional laris manis diserbu pengunjung dari berbagai daerah.

 

Dampak ekonomi dari Festival Tabut ini bahkan sudah terlihat dari tren pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. BPS mencatat, pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi Bengkulu sudah mencapai 4,84 persen. Dan dengan hadirnya Tabut 2025, angka pertumbuhan pada triwulan kedua diproyeksikan menembus 5 persen.

 

“Festival ini menjadi salah satu faktor pendorong. Tentu bukan satu-satunya, tapi kontribusinya cukup besar dalam mendorong konsumsi masyarakat dan perputaran uang di Bengkulu,” jelasnya.

 

Tak ingin sekadar jadi acara rutin, Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan sejumlah terobosan dalam penyelenggaraan Festival Tabut 2025. Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, SE, memastikan tahun ini tabut hadir dengan konsep yang lebih megah dan semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

 

“Kita kemas lebih meriah, dengan banyak kegiatan  yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Tujuannya jelas: menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan dampak ekonomi lebih luas, khususnya bagi pelaku UMKM,” ujar Helmi Hasan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan