4 Sikap Seorang Muslim Ketika Pergantian Tahun Baru Hijriah1447

Sukran Jayadi--
2). Muhasabah (Perbanyak Mengevaluasi diri)
Jamaah Jumat Masjid Besar Jami’ Babussalam yang berbahagia.
Ketika menjelaskan Surat Al Hasyr ayat 18, Ibnu Katsir mengingatkan sebagaimana Khalifah Umar bin Khattab mengingatkan yang artinya:
''Hisablah diri kalian sendiri sebelum dihisab Allah. Lakukan muhasabah di dunia ini sebelum dihisab Allah di akhirat nanti.''
Kita telah berjanji setia kepada Allah untuk beribadah dan bertaqwa kepada-Nya. Kita kemudian diingatkan untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dalam rangka memenuhi mu’ahadah itu, sebagai bekal untuk masa depan, Allah Swt berfirman yang artinya:
''Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);'' (QS. Al Hasyr: 18)
Ghadd (??) yang dimaksud dalam ayat ini menurut para mufassir artinya adalah akhirat. Hari esok kita di akhirat kelak. Masa depan kita di akhirat nanti. Maka hendaklah kita melakukan muhasabah, mengevaluasi, apa yang telah kita lakukan untuk akhirat kita. Agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, dan agar tahun depan lebih baik dari tahun ini. Untuk masa depan kita di akhirat nanti.
Cobalah kita luangkan waktu untuk bermuhasabah. Jika tahun ini shalat kita ada yang bolong, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, mu’ahadah, agar tahun depan shalat lima waktu kita lengkap.
Jika tahun ini shalat lima waktu kita telah lengkap tapi belum berjamaah, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, mu’ahadah, agar tahun depan shalat lima waktu kita berjamaah. Jika tahun ini kita sudah shalat berjamaah tapi sering jadi makmum masbuk, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, mu’ahadah, agar tahun depan kita tidak sering lagi menjadi makmum masbuk.
Begitupula dengan puasa kita. Jika tahun ini puasa Ramadhan kita ada yang bolong, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, mu’ahadah, agar tahun depan puasa Ramadhan kita lengkap. Tilawah Al-Qur’an kita, jika tahun ini kita belum bisa tilawah setiap hari, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, mu’ahadah, agar tahun depan kita lebih dekat dengan Al Quran dan bisa membacanya setiap hari.
Termasuk pula sedekah kita. Jika tahun ini kita jarang sedekah, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, mu’ahadah, agar tahun depan kita lebih banyak bersedekah dan lebih banyak membantu sesama. Sebab muhasabah itu harus berujung pada perbaikan diri. Peningkatan amal shalih. Semakin dekat dengan dengan realisasi mu’ahadah kita sebagai seorang muslim.
3). Muqarrabah (Menjaga kedekatan dengan Allah)
Jamaah Jumat Masjid Besar Jami’ Babussalam yang dirahmati Allah.
Setelah menyerukan muhasabah, Allah mengikutinya dengan kembali menyerukan taqwa. Wattaqullah. Dan inilah satu-satunya ayat dalam Al Quran yang di dalamnya ada dua perintah taqwa. Ini mengisyaratkan bahwa muhasabah itu sangat penting. Dan muhasabah itu harus membuat kita semakin dekat dengan Allah, muqarrabatullah. Karenanya sering kali muhasabah melahirkan target-target baru yang bertujuan supaya kita lebih dekat kepada mu’ahadah terbesar kita, sehingga kita semakin dekat kepada Allah dan semakin bertaqwa. (Wattaqullah).
4). Muraqabah (Merasakan adanya pengawasan Allah)