Petani Muara Nibung Bendung Sungai Air Talo

Petani Desa Muara Nibung gotong royong bendung sungai Air Talo--
RADAR BENGKULU, SELUMA - Para petani warga Desa Muara Nibung, Kecamatan Ulu Talo, Sabtu (15/6) bergotong royong membendung aliran sungai Air Talo. Hal itu bertujuan untuk membuat irigasi tradisional memasuki masa tanam padi tahun ini.
Kades Muara Nibung, Dodi Harjo mengatakan, kegiatan gotong royong ini dilakukan warganya memasuki musim tanam padi, karena belum memiliki irigasi permanen.
Warganya membendung sungai Air Talo dengan membuat bronjong dari bambu ataupun rotan, yang kemudian diisi dengan batu kali agar air dapat diarahkan ke saluran irigasi yang telah dibuat warganya agar mengalir sampai ke sawah mereka.
" Gotong royong semacam ini rutin kami lakukan setiap tahun. Setidaknya lebih kurang ada 35 hektar sawah petani yang dialiri sungai air Talo. Ditahun 2021 lalu irigasi di kawasan persawahan tersebit sudah pernah dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 1,2 miliar. Namun sampai saat ini belum bisa berfungsi dengan maksimal," sampai Dodi Harjo.
BACA JUGA:Bupati Seluma Kukuhkan Brigade Pangan di Tiga Kecamatan
BACA JUGA:Usulan Program Kawasan Transmigrasi Disetujui, Bupati Seluma Audiensi ke Kementerian Transmigrasi
Sementara itu,salah seorang petani warga Desa Muara Nibung, Warim (50) berharap agar pemerintah dapat segera membangun irigasi permanen. Menurutnya, bendung sungai yang mereka buat tidak mampu bertahan lama. Karena, ketika turun hujan lebat dan sungai meluap, maka bronjong yang mereka buat kembali rusak tersapu arus sungai.
"Petani sekitar sangat berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib kami petani yang ada di Desa Muara Nibung, Kecamatan Ulu Talo, agar secepatnya dapat dibangunkan irigasi permanen untuk mengairi 35 hektare sawah yang diolah masyarakat," harap Warim.
Dibagian lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial SP menyampaikan, Desa Muara Nibung, Kecamatan Ulu Talo sudah dilakukan survei dan masuk dalam data Optimalisasi Lahan (Oplah) non rawa tahun ini.
Dari luasan 2.853 hektare lahan yang telah di survei oleh tim, hanya terverifikasi seluas 2.584 hektare, dan layak mendapatkan program optimalisasi lahan non rawa ini.
Lahan seluas 2.584 hektare tersebut dikelola sebanyak 174 kelompok tani yang berasal dari 76 desa di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 170 Jamaah Haji Seluma Tiba Dengan Selamat
" Data yang ada, dari luasan 2.853 hektare lahan yang telah disurvei oleh tim, hanya terverifikasi seluas 2.584 hektare, itu dikelola 174 kelompok tani dari 76 desa yang ada di 12 kecamatan. Salah satunya mungkin Desa Muara Nibung ini,” sampai Arian Sosial.
Diketahui, untuk per hektare lahan akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 5,5 juta, yang ditransfer ke rekening kelompok tani. Dana bantuan itu nantinya dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti pembuatan jaringan irigasi serta pembelian sarana dan prasarana pertanian.Total anggaran dalam program optimalisasi lahan non rawa ini di Kabupaten Seluma murni didanai APBN sebesar Rp 11 miliar.