Stok Vaksin Hewan Penular Rabies Habis

Dinas Pertanian dan Peternakan Seluma mengklaim telah kehabisan stok vaksin Hewan Penular Rabies--
RADAR BENGKULU, SELUMA - Dinas Pertanian dan Peternakan Seluma mengklaim telah kehabisan stok vaksin Hewan Penular Rabies (HPR). Hal ini diketahui setelah ada warga yang memvaksinasi kucingnya, namun belun dapat dipenuhi.
Menyikapi kekosongan stok vaksin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial SP telah mengajukan bantuan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sebanyak 500 dosis, untuk menekan kasus gigitan HPR dan mencegah penyebaran virus rabies.
" Stok vaksin hewan penular rabies sudah habis, kami sudah bersurat, memohon bantuan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu untuk mengirimkan 500 dosis," sampai Arian Sosial
Arian menambahkan, tahun ini pengadaan vaksin untuk HPR tertunda karena dampak efisiensi anggaran.
Dibagian lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin S.Sos menyampaikan, untuk ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) masih cukup tersedia. VAR tersebut merupakan sisa pengadaan tahun 2024 lalu, yang masih bisa digunakan.
BACA JUGA:Bupati Berkomitmen Tidak Menghambat Investor di Seluma
BACA JUGA:Waspada Covid 19 Varian Baru, Pemkab Terbitkan SE Peringatan Dini
" Stok VAR kita masih aman, itu VAR pengadaan tahun 2024 lalu. Kalau yang tahun ini masih kita proses," sampai Rudi Syawaludin.
Rudi mengimbau bagi masyarakat yang terkena gigitan HPR untuk segera membersihkan luka gigitannya menggunakan air hangat dan detergen, serta membawa korban ke Puskesmas terdekat untuk disuntikkan VAR.
" Kami mengimbau bagi warga yang tergigit hewan penular rabies untuk segera membersihkan luka dengan air hangat dan memakai deterjen. Setelah itu silakan dibawa ke puskesmas terdekat untuk disuntik Vaksin Anti Rabies," sampainya.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, sejak Januari hingga awal Juni 2025 ini telah tercatat sebanyak 106 kasus gigitan HPR.
Dari 106 kasus gigitan HPR tersebut, terdiri dari gigitan anjing ada 62 kasus, gigitan kucing ada 38 kasus, dan gigitan kera ada 6 kasus
Kasus gigitan hewan penular rabies tersebut, merata terjadi di setiap kecamatan. Namun terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Talo Kecil.Seperti yang tercatat di Puskesmas Dermayu ada 12 kasus, di Puskesmas Cahaya Negeri 11 kasus dan di Puskesmas Sukamerindu 10 kasus.