Saat Wukuf, Semua Jamaah Haji Indonesia Khusyu Berzikir dan Berdoa

Aktivitas Wukuf Jemaah Haji Indonesia--
RADAR BENGKULU, MAKKA – Hari Kamis (05/06/2025), seluruh jamaah haji Indonesia menjalani wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah menjadi sahnya haji seseorang sebagaimana firman Allah Swt, haji itu adalah Arafah.
Karenanya, seluruh jamaah haji Indonesia tanpa kecuali, termasuk jamaah yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi dibawa ke Arafah untuk disafariwukufkan.
Seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, waktu wukuf dimulai dari tergelincirnya matahari (Zuhur) pada 9 Zulhijjah hingga terbenamnya matahari. Wukuf adalah kegiatan berdiam diri, berdoa, dan berdzikir di Padang Arafah. Di tenda Misi Haji Indonesia, pada 9 Zulhijjah, rangkaian Wukuf dimulai dengan salat Subuh berjamaah dilanjutkan dengan Penyejuk Rohani: Menyelami Makna dan Hikmah Wukuf oleh Prof. Dr. Aswadi Syuhada' MA.
Setelah sarapan, jamaah melakukan aktivitas ibadah di tenda masing-masing. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau jamaah untuk memanfaatkan momen terbaik dalam hidupnya ini untuk berdoa dan berzikir.
BACA JUGA:Menag: Jamaah Diminta Tetap di Tenda, Jabal Rahmah Ditutup saat Puncak Haji
BACA JUGA: Konsumsi Jamaah Haji Aman dan Berstandar Internasional
"Yang harus dilakukan jamaah selama wukuf yaitu perbanyak berdoa. Doa kita In sgaa Allah tidak ditolak Allah Swt, kalau doa itu kita panjatkan di Padang Arafah. Kalau sudah selesai doanya, baca Al-Quran," kata Menag.
Pukul 10.30- 10.45 WAS, sebelum salat Zuhur, rangkaian acara diawali dengan pembacaan Talbiyah, pembacaan ayat Suci Al-Qur'an oleh KH. Dr. Agus Maarif Lc., MA, dilanjutkan laporan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, lalu sejumlah sambutan oleh Dubes RI untuk Arab Saudi, Kepala Badan Penyelenggara Haji, Kepala Timwas Haji DPR RI, dan sambutan Amirul Hajj Menteri Agama.
Usai mendenarkan penjelasan tata cara Wukuf, azan Zuhur lalu Khutbah Wukuf yang disampaikan oleh Katib Am PBNU KH. Ahmad Said Asrori, dilanjutkan salat berjamaah Jama’ Qashar Zuhur dan Asar. Bertindak sebabai imam Tg. Dr. Lalu Ahmad Zaenuri Lc., MA. Setelahnya, Dzikir atau Doa Wukuf dipimpin Katib Am PBNU KH. Ahmad Said Asrori.
Salat berjamaah Jama’ Qashar serta khutbah wukuf berlangsung di seluruh tenda jamaah haji Indonesia dipimpin oleh para pembimbing ibadah kloter. Setelah makan siang, jemaah kembali menjalani aktivitas ibadah masing-masing, hingga kemudian bersiap berangkat ke Muzdalifah untuk bermalam (mabit).
BACA JUGA:Ini Pesan Wamenag Romo Syafi'i Supaya Bisa Raih Haji Mabrur
Selama wukuf, jamaah haji sakit yang disafariwukufkan dengan ambulan dan bus tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan dan mendapat bimbingan dari pembimbing ibadah. Setelah wukuf, jamaah yang disafariwukufkan dibawa kembali ke rumah sakit atau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang telah beroperasi untuk rawat inap jamaah.
Selaian jamaah haji yang disafariwukufkan karena sakit, Petugas Penyelenggara Haji Indonesia(PPIH) menyelenggarakan Safari Wukuf Lansia Khusus. Safari Wukuf Lansia Khusus adalah program yang disiapkan PPIH Arab Saudi untuk memfasilitasi jamaah haji lansia dan disabilitas untuk mengikuti wukuf di Arafah, meski hanya sebentar dan tetap berada di bus.
“Jamaah diberangkatkan menggunakan bus yang disiapkan secara khusus lalu diberangkatkan menuju Arafah menjelang waktu Zuhur. Setelah dirasa cukup mengikuti proses wukuf, jamaah lansia dan disabilitas ini kembali menuju hotel yang disiapkan sebagai tempat transit mereka,” terang Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Makkah.(*)