Konsumsi Jamaah Haji Aman dan Berstandar Internasional
Konsumsi Jamaah Haji Aman dan Berstandar Internasional--
RADAR BENGKULU, MAKKAH — Langkah strategis diambil Indonesia demi menjamin kesehatan 221.000 jamaah haji tahun 2025.
Seperti dikutip dari laman disway.id, anggota Amirul Hajj Indonesia sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Prof Taruna Ikrar mengadakan pertemuan bilateral dengan President of the Saudi Food and Drug Authority (SFDA), Prof Hisham bin Saad Aljadhey di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Pertemuan itu bertujuan untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh petugas dan jamaah haji Indonesia pada musim haji 1446 H / 2025 M memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.
BACA JUGA:Ribuan Jamaah Indonesia Gagal Berangkat, Pengajuan Visa Haji Sudah Ditutup 26 Mei
BACA JUGA:Emmanuel Macron Kagum dengan Candi Borobudur
Sementara itu, Prof Taruna mengapresiasi atas kerja sama yang baik antara otoritas Arab Saudi dan Indonesia dalam hal pengawasan pangan dan obat selama penyelenggaraan ibadah haji. Ia menekankan pentingnya standar keamanan yang tinggi mengingat besarnya jumlah jamaah haji Indonesia tahun ini.
“Kami sangat menghargai komitmen Saudi Food and Drug Authority dalam menjaga kualitas konsumsi jamaah. Ini sangat penting untuk menjamin ibadah berlangsung lancar, sehat, dan khusyuk,” terangnya.
Taruna juga menambahkan bahwa pengawasan secara menyeluruh akan terus dilakukan selama masa puncak haji, guna memastikan seluruh produk konsumsi jamaah. Mulai dari katering, minuman kemasan, hingga obat-obatan benar-benar aman, terstandarisasi, dan layak konsumsi.
BACA JUGA:SK Panitia Sudah Terbentuk, Panitia Kongres Persatuan PWI Segera Bekerja
BACA JUGA:Tak Ada Perbedaan, Pemerintah Tetapkan Idul Adha 6 Juni 2025
Prof Hisham bin Saad Aljadhey menyambut baik sinergi antara SFDA dan BPOM RI dalam memastikan produk makanan, minuman, dan obat-obatan yang beredar selama haji telah memenuhi regulasi yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.
Kemudian, Menteri Agama Nasaruddin Umar turut mengapresiasi langkah aktif yang diambil Prof. Taruna Ikrar dalam memastikan kualitas konsumsi jamaah haji Indonesia. Menurutnya, pengawasan ketat terhadap makanan, minuman, dan obat-obatan merupakan bentuk nyata dari pelayanan prima kepada jamaah.
"Kami sangat menekankan pentingnya aspek kesehatan dalam ibadah haji. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi jamaah Indonesia telah melalui proses pengawasan yang ketat dan sesuai standar internasional. Kolaborasi BPOM dengan SFDA adalah langkah strategis demi keselamatan dan kenyamanan jamaah," ujarnya.
Pertemuan tersebut mencerminkan diplomasi teknis antara dua lembaga pengawas yang memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan publik, khususnya dalam konteks penyelenggaraan haji yang berskala internasional. (*)