Ini Cara Aman Makan Daging Kurban Tanpa Cemas Kolesterol Naik

sejumlah kiat agar tetap bisa menikmati daging kurban sepuasnya tanpa harus cemas dengan lonjakan kolesterol.-Pinterest---
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Siapa yang tidak menantikan hidangan daging kurban saat Idul Adha? Aroma rendang, gulai, dan sate yang menggoda selalu berhasil membuat kita lupa diri.
Akan tetapi, di balik kenikmatan tersebut, sering muncul kekhawatiran: bagaimana jika kolesterol naik? Ini kan bisa gawat juga. Kekhawatiran ini wajar. Ini mengingat konsumsi daging selama musim kurban memang meningkat drastis.
Kalau biasanya kita makan daging seminggu sekali, selama periode kurban bisa jadi setiap hari ada menu daging di meja makan. Tapi, tenang aja. Ada cara amannya dibawah ini.
Seperti dikutip dari laman disway.id, guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi IPB University yang juga Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Ahmad Sulaeman, memahami dilema ini. Ia membagikan sejumlah kiat agar tetap bisa menikmati daging kurban sepuasnya tanpa harus cemas dengan lonjakan kolesterol.
BACA JUGA:Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pemkab BS Gelar Rakor HLM TPID
BACA JUGA:DKPP Kota Bengkulu Periksa Hewan Kurban Menjelang Hari Raya Idul Adha
"Agar tetap bisa menikmati daging kurban tanpa khawatir akan naiknya kolesterol, penting untuk memperhatikan pilihan bagian daging, cara pengolahan, dan porsi konsumsi," ujarnya dalam keterangan resmi.
Ia menyarankan agar masyarakat memilih bagian daging yang rendah lemak, seperti tenderloin, sirloin, atau paha pada sapi, dan bagian punggung atau paha pada kambing. Lemak putih kekuningan yang menempel pada daging sebaiknya dibuang sebelum dimasak.
Sedangkan dalam hal pengolahan, Prof Ahmad menganjurkan metode merebus atau mengukus untuk mengurangi kadar lemak, serta memanggang sebagai alternatif.
Sebaliknya, ia menyarankan untuk menghindari menggoreng daging, terutama dengan minyak berlebih.
“Penggunaan santan juga sebaiknya dikurangi dan diganti dengan santan rendah lemak atau susu kedelai,” tambahnya.
Pengendalian porsi juga penting. Konsumsinya juga perlu dibarengi sayuran berserat tinggi. Menurut Prof Ahmad, keberadaan serat ini akan mengurangi penyerapan kolesterol oleh pembuluh darah karena banyak kolesterol dan lemak terjerap di dalam serat.
"Sayuran seperti lalapan daun pohpohan, rebus daun ubi, daun labu, hingga acar mentimun salad dan nanas bisa membantu mengurangi penyerapan kolesterol. Konsumsilah sayur dua kali lebih banyak dari porsi nasi atau masakan daging," katanya.