Janji Helmi-Mian Ditagih Aliansi Bengkulu Melawan

Didemo Soal 100 Hari Kerja, Plh Gubernur Mi’an Hadapi Massa Mahasiswa-Windi---

RADAR BENGKULU – Kantor Gubernur Bengkulu mendadak ramai, kemarin. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bengkulu Melawan menggelar aksi unjuk rasa, menuntut pertanggungjawaban kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu dalam 100 hari pertama masa jabatan mereka.

Tak seperti biasanya, unjuk rasa kali ini cukup menyita perhatian. Selain membawa spanduk kritis, massa yang mayoritas berasal dari berbagai organisasi mahasiswa itu juga menyuarakan tuntutan dengan lantang dan tertib.

Yang mengejutkan, aksi ini tidak hanya berakhir di pagar. Para mahasiswa berhasil membuat pemerintah provinsi membuka pintu komunikasi. Wakil Gubernur Ir. H. Mian, yang kini menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur, turun langsung menemui massa.

Tuntut Tiga Hal, Mahasiswa Ultimatum Pemprov

Koordinator aksi, Riki Pratama Putra, menyebut bahwa aksi ini bukan sekadar seremonial 100 hari kerja. Menurutnya, banyak pekerjaan rumah Pemprov Bengkulu yang belum tersentuh.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bersih Tanpa Korupsi

BACA JUGA:Bengkulu Siap Lawan Inflasi dari Desa

"Sudah 100 hari, tapi janji-janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur belum tampak realisasinya. Kami tidak datang untuk sekadar orasi, tapi untuk mengingatkan dan menagih komitmen mereka," tegas Riki dalam orasinya.

Ada tiga tuntutan utama yang disuarakan mahasiswa.

Pertama, Surat Keputusan (SK) untuk menunda penerapan opsen pajak kendaraan, yang dinilai membebani rakyat. Bahkan, mereka mendesak agar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah segera direvisi.

Kedua, Dialog terbuka antara Gubernur dengan mahasiswa dalam waktu tiga hari, agar publik mengetahui capaian dan hambatan dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

BACA JUGA:Pemerintah Batal Berikan Diskon Listrik ke Masyarakat

BACA JUGA:Jalan Mulus di Depan Mata, Gubernur Helmi Gelontorkan Uang Rp 14 Miliar untuk Kaur

Ketiga, Pernyataan permintaan maaf dari Gubernur secara terbuka, atas pernyataan sebelumnya yang dianggap merendahkan gerakan mahasiswa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan