DPPKBP3A Bengkulu Selatan Sosialisasi Cegah Pernikahan Dini

DPPKBP3A Bengkulu Selatan melaksanakan sosialisasi peran remaja terhadap penurunan Stunting akibat dari pernikahan dini.--

RADAR BENGKULU, MANNA - Kesadaran anak yang beranjak remaja dan yang sudah remaja  penting untuk ditingkatkan. Kalau tidak ada kesadaran dan selalu mau mengikuti perkembangan zaman, tentunya tidak akan pernah habis. Semakin tahun akan semakin berubah.Untuk itu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Bengkulu Selatan melakukan sosialisasi kepada anak di tingkat SMA terkait pencegahan pernikahan dini.

Kepala DPPKBP3A Bengkulu Selatan,Feri Kusnadi,SE melalui Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Aulia Fujina,S.KM menyampaikan,pencegahan pernikahan dini memang harus dilakukan. Karena, dampaknya saat besar. Baik untuk menjalani kehidupan untuk generasi bangsa selanjutnya. Apalagi anak yang dilahirkan dari pernikahan dini 50 persennya akan berakibat stunting.

 

"Apalagi pernikahan dini ini,dampaknya bisa memicu  terjadinya perceraian,Kekerasan Dalam Rumah Tangga(KDRT).Karena, bagi perempuan yang yang melahirkan di bawah umur sangat rentan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Baik untuk ibunya ataupun anak yang dilahirkan. Untuk mencegah itu, kita harapkan wajib sekolah 12 tahun,menekankan ideal pernikahan wanita 21 tahun laki laki 25 tahun,"papar Aulia via telepon Sabtu (31/05).

BACA JUGA:Dishub BS Berikan Solusi Untuk Pedagang Sekitar Taman Merdeka

BACA JUGA:Pelaku Modus Penipuan Transfer Tunai Ditangkap Polisi

Selain itu,pihaknya sering melakukan sosialisasi terhadap sekolah - sekolah,dan masyarakat. Pihaknya juga meminta setiap sekolah membentuk konseling antar remaja.Karena sesama remaja penyampaian akan lebih mudah diterima.Pernikahan dini ini bisa juga terjadi karena pengaruh gadget yang nantinya kan berujung kepada pergaulan bebas, melakukan sek bebas.

Maka dari itu,pihaknya meminta peran besar dari orang tua untuk mengawasi setiap pergaulan anak - anaknya.Karena, kalau sudah terjadi yang namanya sek bebas,hanya sekadar mau menutupi aib keluarga terpaksa dilakukan pernikahan dini yang terkadang orang tua tidak memahami akan akibat yang bakal terjadi nantinya.

"Nantinya kita harapkan Kabupaten Bengkulu Selatan bisa mencapai Kabupaten Layak Anak (KLA).Serta, menjalankan program Pemerintah Pusat dalam pencegahan Stunting.Karena, pencapaian itu bisa terwujud dalam pengurangan dalam pernikahan dini,dan kami harapkan di seluruh desa tidak ada lagi yang melakukan pernikahan anak usia dini,"pungkas Aulia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan