PMII Seruduk Kantor Gubernur, Desak Janji Helmi Hasan yang Tak Kunjung Terpenuhi

PMII Seruduk Kantor Gubernur, Desak Janji Helmi Hasan yang Tak Kunjung Terpenuhi-Windi/RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU — Seratus hari hampir berlalu sejak Helmi Hasan resmi dilantik sebagai Gubernur Bengkulu pada 20 Februari 2025. Namun, bagi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), waktu hampir seratus hari itu tak lebih dari sekadar angka tanpa bukti, tanpa realisasi.
Rabu pagi (28/5), puluhan mahasiswa PMII memadati halaman depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Teriakan orasi menggema di bawah panas matahari, menuntut realisasi janji kampanye Helmi Hasan yang dinilai masih jauh dari harapan. Dari DPRD, massa aksi bergeser menuju Kantor Gubernur Bengkulu dengan semangat yang terus menyala.
“Kami datang bukan untuk membuat gaduh, tapi untuk mengingatkan. Kami tak ingin Bengkulu hanya dibuai janji kosong,” ujar Fauzan, Ketua Cabang PMII Kota Bengkulu, dengan suara lantang dari atas mobil komando.
BACA JUGA:Tak Ada Perbedaan, Pemerintah Tetapkan Idul Adha 6 Juni 2025
BACA JUGA:Anggota Polres Kaur Perketat Pengamanan SPBU
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. PMII membawa enam poin tuntutan yang disebut sebagai “darurat rakyat”. Dua isu utama jadi sorotan: kelangkaan BBM yang tak kunjung teratasi dan kenaikan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang disebut memberatkan rakyat.
Salah satu tuntutan penting yakni revisi Perda Provinsi Bengkulu Nomor 7 Tahun 2023. PMII mendesak agar tarif PKB diturunkan dari 1,2 persen menjadi 0,9 persen, sesuai semangat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022.
Selain itu, mereka meminta pemerintah memastikan kendaraan sosial tetap dikenai tarif hanya 0,5 persen bukan lebih.
Tak berhenti di situ, PMII juga mendesak audit menyeluruh terhadap distribusi dan stok BBM di Bengkulu. “SPBU tiap hari antre. Rakyat sudah lelah. Ini bukan kelangkaan biasa, ini krisis,” tegas Fauzan.
Menariknya, aksi ini juga didampingi beberapa anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Terlihat di tengah kerumunan, Ketua Komisi IV Usin Sembiring, Wakil Ketua III Agus Riyadi, hingga anggota Komisi I dan IV seperti Zulasmi Oktarina, Susman Hadi, Berlian Hutama Harta, dan Sri Astuti. Kehadiran mereka menjadi sinyal bahwa aksi mahasiswa tak berdiri sendiri.
“Kami turun bukan untuk gaya-gayaan. Ini bentuk kepedulian. Mahasiswa punya keresahan nyata,” ujar Usin Sembiring kepada wartawan.
BACA JUGA:Aura Ratu dari Kaur, Harumkan Nama Bengkulu di Tingkat Nasional
BACA JUGA:Pertamina Kerahkan 64 Armada Tanki Untuk BBM Bengkulu
Usin juga menyarankan agar mahasiswa menyampaikan tuntutan secara resmi ke DPRD agar bisa dibahas dalam forum paripurna.