Program Semi Militer Anak Nakal Masih Dikaji, Gubernur Helmi Siapkan Dua Lokasi

Program Semi Militer Anak Nakal Masih Dikaji, Gubernur Helmi Siapkan Dua Lokasi--
“Karena anak-anak ini juga masih sekolah, kita akan menyesuaikan jadwal pelaksanaan agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah,” ujar Khairil.
Durasi pembinaan sendiri diperkirakan berlangsung selama tiga hingga lima hari. Dalam waktu singkat itu, peserta akan mengikuti sejumlah aktivitas yang dirancang untuk membentuk kedisiplinan, menumbuhkan tanggung jawab, dan memperbaiki perilaku.
“Kita tidak mau terlalu lama, karena bisa mengganggu sekolah. Tapi juga tidak terlalu singkat agar ada dampak yang terasa. Jadi kita cari pola yang pas,” sambung Khairil.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini fokus utama pemerintah adalah menyempurnakan kurikulum sebagai fondasi dari program tersebut. Jika kurikulum sudah selesai dirancang dan disetujui, program bisa langsung dijalankan.
“Begitu kurikulum selesai, tinggal jalan. Kita targetkan secepatnya. Kalau bisa dalam waktu dekat sudah mulai diterapkan,” ujar Khairil.
Program ini menjadi bagian dari upaya Gubernur Helmi Hasan dalam mengatasi persoalan sosial remaja di Bengkulu. Pemerintah provinsi melihat perlunya pendekatan yang lebih intensif dan menyeluruh untuk membantu anak-anak yang mulai terlibat dalam kenakalan remaja.
Langkah ini juga mendapat perhatian publik, terutama para orang tua dan tenaga pendidik. Banyak yang berharap program ini tidak hanya menjadi proyek jangka pendek, tetapi bisa terus dikembangkan menjadi model pembinaan anak yang komprehensif.
“Kalau berhasil, bukan tidak mungkin jadi percontohan nasional. Kita ingin anak-anak Bengkulu tumbuh jadi generasi tangguh, disiplin, dan punya karakter kuat,” tutup Khairil optimistis.