Tarif Listrik dan Harga Emas Jadi Pemicu Inflasi April 2025 di Provinsi Bengkulu

Tarif Listrik dan Harga Emas Jadi Pemicu Inflasi April 2025 di Provinsi Bengkulu -Windi-

 

Menurut Win Rizal, beberapa kebijakan pemerintah pusat ikut memengaruhi pergerakan harga, terutama penyesuaian tarif listrik yang diberlakukan kembali setelah sempat direm dalam beberapa bulan sebelumnya.

 

“Beberapa kebijakan memang mengembalikan harga ke posisi semula, misalnya tarif dasar listrik. Ini menjadi faktor yang cukup dominan terhadap inflasi April,” tambahnya.

 

Secara kumulatif sejak awal tahun hingga April 2025 (year-to-date/y-to-d), inflasi Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 1,42 persen. Jika tren ini berlanjut, angka inflasi tahunan masih berada dalam rentang aman, meskipun tetap harus diwaspadai mengingat harga komoditas tertentu seperti emas dan energi cukup fluktuatif.

 

Untuk inflasi secara bulanan (m-to-m), tarif listrik menjadi penyumbang tertinggi dengan andil sebesar 0,84 persen dari total inflasi 1,31 persen. Disusul oleh komoditas emas perhiasan yang memberikan andil 0,27 persen, serta nasi dengan lauk dan mobil masing-masing menyumbang 0,06 persen.

 

“Secara m-to-m, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga menyumbang andil inflasi terbesar sebesar 0,86 persen. Ini tentu menjadi perhatian karena sektor ini sangat terkait dengan kebutuhan dasar rumah tangga,” papar Win.

 

Dengan inflasi yang relatif moderat, BPS menilai kondisi ekonomi Bengkulu saat ini berada pada fase pemulihan. Namun, Win tetap mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap dinamika harga komoditas utama dan efek dari kebijakan nasional yang bisa berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat.

 

“Pemerintah daerah perlu terus memantau harga-harga strategis, khususnya yang berpengaruh terhadap kebutuhan pokok. Intervensi tepat waktu sangat diperlukan agar inflasi tetap terkendali,” tutup Win Rizal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan