Baru 4,5 Persen, Warga Bengkulu Masih Ogah Beralih ke KTP Digital

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu, Syahjudin--
Tak hanya itu, generasi muda juga jadi prioritas. Menurut Syahjudin, mereka lebih akrab dengan teknologi dan perangkat digital, sehingga diharapkan lebih cepat merespons kebijakan ini.
“KTP digital bisa diakses lewat ponsel melalui aplikasi resmi yang disediakan Dukcapil. Anak-anak muda sudah terbiasa dengan aplikasi, jadi tinggal edukasi dan dorong saja.”
Capaian IKD di 10 kabupaten/kota di Bengkulu cukup bervariasi. Data per April 2025 mencatat, Kota Bengkulu menempati posisi teratas dengan 25.938 warga yang sudah mengaktifkan IKD. Disusul Kabupaten Rejang Lebong dengan 14.744 orang, dan Kabupaten Kaur dengan 6.161 orang.
BACA JUGA:Aplikasi PADEK jadi Kebanggaan, Dedy Kerap Sebut Aplikasi PADEK Dalam Berbagai Kesempatan
BACA JUGA:Empat Kades dan Lurah Ikuti Seleksi Peacemaker Justice Award
Sementara daerah dengan capaian terendah ada di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan hanya 1.956 orang. Berikutnya ada Bengkulu Selatan (2.251), Kepahiang (2.825), Bengkulu Utara (3.216), Mukomuko (3.371), Lebong (3.449), dan Seluma (3.916)
“Angka ini masih jauh dari target kita. Karena itu, setiap warga yang datang mengurus KTP karena rusak atau penambahan data, kami arahkan langsung untuk aktivasi KTP digital juga,” tegas Syahjudin.
Meski masih rendah peminat, Dukcapil tetap optimistis. Menurut Syahjudin, selain memudahkan administrasi, IKD juga lebih aman karena menyatu dengan data biometrik dan terintegrasi secara nasional.
“Kalau hilang, nggak perlu panik. Karena cukup login dari HP baru dan data tetap ada. Ini yang belum semua orang paham.”
Dengan percepatan digitalisasi ini, pemerintah berharap pelayanan administrasi kependudukan semakin cepat, efisien, dan bebas dari praktik percaloan yang kerap terjadi pada pengurusan KTP fisik.