Cara Walikota Pikat Wisatawan, Kawasan Pasir Putih dan Zakat Dibangun 'Landmark' Baru

Cara Walikota Pikat Wisatawan, Kawasan Pasir Putih dan Zakat Dibangun 'Landmark' Baru-Ist-

 

Apa yang akan dipikirkan oleh orang ketika pertama kali mendengar tentang paris ? Apakah Menara Eiffel, atau Arc de Triomphe ?. Orang-orang juga pasti berpikir tentang Patung Liberty saat mendengar tentang New York. 

 

Begitupun Roma dengan Colosseum-nya, London dengan Big Ben-nya, atau Sydney dengan Opera House-nya. Orang-orang juga akan berpikir sama tentang Candi Borobudur ketika mendengar tentang Magelang, dan Monas jika mendengar tentang Jakarta. 

 

Melihat fakta ini, pembangunan serta pengelolaan landmark secara baik, dapat menjadikan landmark sebagai sebuah produk yang efektif untuk promosi daerah.

 

Hal ini juga sekaligus menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah tersebut. Oleh sebab itu, kedepannya setiap daerah sudah harus mulai berpikir tentang pemanfaatan landmark dalam hal pengembangan potensi pariwisata daerah.

 

Menurut press release dari toureiffel.paris, pada tahun 2015 kurang lebih 7 juta orang berkunjung ke menara eiffel, dimana 79,7 % merupakan turis mancanegara. Ada juga patung liberty di new york yang setiap tahunnya menarik kurang lebih 4,5 juta orang (Statista.com). 

 

Kemudian Tajh Mahal di India, yang dikunjungi oleh 23% dari jumlah wisatawan yang datang ke India (Indiatimes.com). Indonesia juga punya Candi Borobudur yang dikunjungi oleh 3,7 juta orang tiap tahunnya (CNN Indonesia). 

 

Data ini dapat menunjukan potensi besar landmark sebagai sebuah sektor pariwisata. Selain dapat menarik turis-turis asing, landmark juga dapat menarik turis-turis lokal agar datang berkunjung ke daerah tersebut. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan