Petani Bengkulu Selatan Terima Insentif Rp 130 Miliar, Bukti Menjaga Hutan Bisa Sejahtera

Petani Bengkulu Selatan Terima Insentif Rp 130 Miliar-Windi/RADAR BENGKULU-
"Kami berharap, ke depannya tingkat keberhasilan ini bisa mencapai 100 persen, sehingga program ini benar-benar menjadi model percontohan bagi daerah lain," tambah Adi.
Insentif Besar, Harapan Baru bagi Petani
Bagi para petani, insentif ini memberikan dampak luar biasa, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Salah satu penerima manfaat, Wansah, mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan uang sebanyak Rp 25 juta dari hasil merawat pohon yang ia tanam selama dua tahun terakhir.
"Ini seperti mimpi. Uang sebanyak ini benar-benar menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menjaga hutan," ungkap Wansah dengan mata berbinar.
Ia menuturkan, dirinya bersama petani lain telah merawat 1.740 bibit pohon yang ditanam di lahan seluas 5,8 hektare. Selama dua tahun terakhir, mereka merawat dan memastikan setiap bibit tumbuh dengan baik, sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam program Baby Tree.
BACA JUGA:Pemberhentian Sementara Pejabat Eselon II dan III di Pemda Kaur, Berikut PLT yang Menjabat
Selain insentif berupa uang tunai, para petani juga mendapatkan bantuan paket Ramadhan, yang berisi kebutuhan pokok untuk membantu meringankan beban mereka di bulan suci ini.
Menjaga Hutan, Membangun Ekonomi Hijau
Program Baby Tree dan Pohon Asuh tidak hanya berorientasi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar. Dengan adanya insentif ini, petani semakin terdorong untuk menjaga hutan, mencegah deforestasi, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem yang sehat.
Menurut Adi, konsep Perhutanan Sosial yang diterapkan dalam program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki permasalahan serupa. Pendekatan berbasis insentif terbukti lebih efektif dibandingkan pendekatan konvensional dalam konservasi hutan.
"Kami ingin membuktikan bahwa menanam pohon bukan hanya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. Dengan cara ini, keberlanjutan hutan bisa tetap terjaga," tegasnya.
Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak pihak, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas, untuk terlibat dalam upaya menjaga kelestarian hutan di Bengkulu.
Dengan semakin banyaknya dukungan, Desa Air Tenam diharapkan bisa menjadi contoh sukses bagi program konservasi berbasis masyarakat di Indonesia, di mana keseimbangan antara ekonomi dan ekologi dapat berjalan selaras.
"Kami optimistis, jika pola ini terus diterapkan, masa depan hutan kita akan lebih terjaga, dan masyarakat juga semakin sejahtera," pungkas Adi.