Cegah Efisiensi Berdampak ke Program Kemendikdasmen, P2G Saran Rampingkan Struktur Birokrasi

cegah efisiensi berdampak ke program Kemendikdasmen--
Oleh karena itu, ia berharap komponen yang dipangkas pada proses efisiensi ini diharapkan tidak menyentuh berbagai program tersebut.
"Komponen-komponen yang dikurangi dari Rp33 triliun itu jangan sampai untuk kesejahteraan guru, peningkatan kompetensi guru, dana BOS, PIP, pelatihan-pelatihan terhadap guru, implementasi kurikulum. Jangan sampai komponen itu yang dikurangi," tegasnya.
Salim menilai pos lain yang bisa dikurangi untuk mengefisiensi anggaran adalah pengurangan tenaga ahli atau tim khusus di lingkungan Kemendikdasmen.
"Kami kalau baca di Kemendikdasmen ada staf ahli, staf khusus, tenaga ahli, dan tim penasehat ahli. Ini terlampau banyak dengan anggaran sekecil itu untuk menggaji empat entitas," cetusnya.
Padahal di sisi lain, "Kan ada birokrat di Kemendikdasmen sendiri, kemudian eselon 2 sampai ke bawah. Jadi, bisa saja Kemendikdasman tidak merekrut terlampau banyak staf khusus."
Perampingan struktur kelembagaan ini sangat penting untuk mengurangi beban anggaran yang cukup signifikan untuk menggaji mereka.
"Nah itu bisa di restrukturisasi bisa dirampingkan agar tidak terlampau banyak mengambil anggaran pendidikan gitu."
"Jangan sampai Kemendikdasmen mengurangi dari aspek pelatihan guru, peningkatan kompetensi guru, kesejahteraan guru, PIP, dana BOS bagi siswa, dan yang lainnya," tutupnya. (disway)