DBS Foundation Alokasikan Lebih dari Rp100 Miliar untuk Tingkatkan Dampak Sosial di Indonesia hingga 2028
DBS Foundation Alokasikan Lebih dari Rp100 Miliar untuk Tingkatkan Dampak Sosial di Indonesia hingga 2028-Ist-
BACA JUGA:Tahu Bakso Kriwil Bengkulu, Jajanan Kekinian yang Menggoda Selera dan Ramah di Kantong
Program Coding Camp bersama Dicoding (periode 2024-2026 atau dua tahun) untuk meningkatkan literasi digital melalui pelatihan coding gratis dan soft skill bagi 130.000 pelajar SMK dan mahasiswa termasuk penyandang disabilitas di berbagai wilayah di Indonesia secara daring serta membuka peluang kerja.
Tantangan Ketimpangan Sosial dan Pangan di Indonesia
Ketimpangan sosial di Indonesia masih menjadi masalah yang memprihatinkan. Berdasarkan data dari Kementerian Sosial tahun 2022, Indeks Inklusivitas Indonesia tercatat rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Filipina, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Indonesia berada di peringkat 125 secara global dalam indeks tersebut, yang mencerminkan masih adanya kesenjangan besar dalam akses terhadap pendidikan, peluang ekonomi, hingga layanan keuangan.
Kondisi ketimpangan ini semakin terasa di Indonesia Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat kerawanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 14,68 persen, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 4,5 persen. Selain tantangan iklim, wilayah ini menghadapi keterbatasan infrastruktur, kurangnya akses dan pengetahuan tentang pangan bergizi, serta tingginya kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat yang lebih merata dan inklusif agar tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan.
Fokus Ganda DBS Foundation untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar dan Mendorong Inklusi