Kasus Dugaan Honorer Siluman Ikut Seleksi PPPK di Seluma Menjadi Sorotan
Kasus Dugaan Honorer Siluman Ikut Seleksi PPPK di Seluma-Ilustrasi-
RADAR BENGKULU - Kasus dugaan Honorer siluman ikut seleksi pppk di kabupaten Seluma menjadi sorotan.
Honorer siluman ini selain mencoreng nama Pemerintahan Kabupaten Seluma juga mencoreng proses seleksi pppk yang bersih tanpa manipulasi sedikitpun.
6 Fraksi DPRD Seluma saat ini masih enggan menyikapi dugaan honorer siluman yang saat ini dikeluhkan masyarakat.
Bahkan, Fraksi PAN telah berkirim surat ke pimpinan DPRD untuk pembentukan Panja dan Pansus mengungkap dan menuntaskan kasus honorer siluman diseleksi PPPK yang sedang dilaksanakan Pemerimtah Kabupaten Seluma.
Untuk tambahan informasi
Panja adalah singkatan dari Panitia Kerja. Panja merupakan unit kerja sementara yang dibentuk oleh DPRD atau DPR untuk mengefisienkan kinerja.
Pansus adalah singkatan dari Panitia Khusus, yaitu alat kelengkapan DPR/DPRD yang bersifat sementara. Pansus dibentuk untuk membahas masalah tertentu, seperti Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) atau Keputusan DPRD.
"PAN akan bersikap tegak lurus untuk berjuang dan memperjuangkan suara rakyat. Honorer siluman ini sangat menciderai, jadi kami dengan tegas untuk membentuk Panja dan Pansus penyelidik dugaan honorer siluman ini," ungkap anggota Fraksi PAN Hendri Satrio, Kamis petang (9/1/2025).
BACA JUGA:Kuota Terbatas 15 Orang, Provinsi Bengkulu Buka Seleksi Petugas Haji Daerah Tahun 2025
Ketua Komisi 1 DPRD Seluma itu mengaku, sedikit kekecewaan terhadap 6 Fraksi DPRD yang hingga saat ini belum menentukan sikap, apa setuju atau mendukung aksi dibentuknya Panja dan Pansus untuk kasus dugaan honorer siluman ini.
Karena syarat untuk membentuk Panja dan Pansus ini minimal harus ada dukungan 5 Fraksi DPRD Seluma.
"Alangkah buruknya marwa dan citra DPRD Seluma jika Panja dan Pansus ini batal terbentuk. Pasti tanggapan masyarakat tentang anggota DPRD akan buruk" keluh Hendri.
Fraksi PAN sangat mendukung terbentuknya Panja dan Pansus ini karena honorer siluman ini benar adanya dan harus segera di tuntaskan. Bahkan telah ikut seleksi dan ada yang telah lulus menjadi PPPK.
"Kasihan honorer yang benar-benar bekerja aktif siang dan malam, gagal jadi PPPK, tersingkir oleh honorer siluman yang notabene hanya menitip nama di sekolah dan Puskesmas," Sambung Hendri.