Ustadz Adi Hidayat Ungkap Lafal Doa Pergantian Tahun 2025, Lengkap dengan Bahasa Indonesia
Ustadz Adi Hidayat --
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkap ada doa khusus untuk menyambut pergantian tahun baru 2025.
Sebelum tahun baru 2025, ada doa yang bisa dilafalkan oleh umat Islam agar mendapat keberkahan setelah tahun 2024 selesai.
Tahun baru 2025 penuh dengan misteri bagi setiap kehidupan manusia, apakah akan jauh lebih baik, stagnan, atau justru mendapat banyak cobaan.
Maka dari itu, UAH membagikan doa-doa yang baik untuk dilafalkan sebelum tahun baru 2025 sambil berharap ada banyak kehidupan positif yang didapatkan umat Islam.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan ada doa yang sungguh luar biasa dan menenangkan hati untuk menyambut pergantian tahun baru 2025.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Beri Sinyal Ujian Nasional Bakal Ada Lagi, Mulai Tahun Depan?
BACA JUGA:Prabowo Sindir Hakim yang Beri Hukuman Ringan Koruptor Ratusan Triliun Rupiah
Doa pergantian tahun baru 2025 ini dijadikan sebagai wujud rasa syukur atas segala permohonan yang mungkin akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Bahkan ketika ada doa yang belum terwujud sesuai dengan keinginan kita, kita tetap diingatkan untuk selalu berpikir positif dan percaya bahwa Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik untuk kita.
Doa Sambut Tahun Baru Menurut UAH
"Dalam doaku, ya Allah, Engkau Yang Maha Mengetahui segala hal yang aku harapkan darimu. Aku bersyukur atas segala anugerah yang telah Engkau limpahkan padaku," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat juga menambahkan, "Maafkan aku, ya Allah, jika hingga saat ini doa-doaku belum juga terkabul. Bukan karena Engkau tidak maha pengasih, melainkan karena keterbatasan diriku dalam mensyukuri setiap nikmat yang telah Engkau berikan padaku."
Dalam menghadapi doa yang belum terkabul, kita diajarkan untuk selalu bersikap sabar dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
Sebagai muslim, kita tentu harus percaya bahwa Allah SWT hanya memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya, meskipun terkadang kita tidak sepenuhnya memahami alasan di balik setiap cobaan yang diberikan.