Gelombang Tinggi Hantui Perairan Bengkulu, Nelayan Malabero Tak Bisa Melaut
Nelayan melaut--
RADAR BENGKULU – Cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terus melanda perairan Bengkulu selama sebulan terakhir memaksa ratusan nelayan di kawasan Malabero, Kota Bengkulu, menghentikan aktivitas melaut.
Dengan ketinggian gelombang mencapai 1,5 hingga 4 meter dan angin kencang berkecepatan 15-27 knot, risiko keselamatan melaut menjadi terlalu besar untuk ditanggung.
Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB), Rahmadsyah yang akrab disapa Ujang Joker, menyebut kondisi ini memukul keras kehidupan para nelayan tradisional. Perahu kecil yang biasa mereka gunakan untuk mencari ikan di laut terbuka tidak mampu bertahan melawan gelombang besar.
“Sejak cuaca buruk ini, kami tidak bisa melaut. Terakhir kali melaut itu pas habis Pilkada, sudah sebulan lebih. Gelombangnya terlalu tinggi, perahu kami tidak sanggup,” keluh Ujang.
Akibat berhentinya aktivitas melaut, pasokan ikan segar di pasar tradisional menurun drastis. Hal ini menyebabkan lonjakan harga ikan yang signifikan, sekaligus mempengaruhi perekonomian masyarakat di kawasan pesisir.
BACA JUGA:Penetapan Gubernur Bengkulu 2025-2030 Menunggu e-BRPK dari MK
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Perketat Pengawasan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru
“Kalau cuaca sedang ekstrem seperti ini, pendapatan kami benar-benar turun. Kadang-kadang kalau agak tenang sedikit, kami hanya berani mencari ikan di sekitar pesisir saja. Itu pun hasilnya tidak seberapa,” tambah Ujang.
Lebih dari itu, Ujang mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya perhatian dari pemerintah. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bantuan dari pihak pemerintah kota maupun provinsi untuk membantu nelayan yang terdampak cuaca buruk.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Sampai sekarang, belum ada bantuan apa pun,” ungkapnya.
Harapan besar disuarakan oleh para nelayan agar pemerintah segera memberikan perhatian. Baik dalam bentuk bantuan langsung maupun solusi jangka panjang untuk menghadapi kondisi serupa di masa mendatang.
“Kami berharap pemerintah bisa menyediakan bantuan pangan atau bentuk dukungan lainnya untuk meringankan beban kami. Kalau begini terus, bagaimana kami bisa hidup,” tutur Ujang.
Sementara itu, Koordinator Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar, menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Bengkulu saat ini umumnya bergerak dari barat menuju timur laut dengan kecepatan yang bervariasi antara 10 hingga 35 knot. Kecepatan tertinggi terpantau terjadi di wilayah pesisir hingga Samudra Hindia di sebelah barat Bengkulu.
BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di Bengkulu, Disperindag Bengkulu Gelar Pasar Murah