Mengenal Masak Bom, Kuliner Tradisional Khas Banjar yang Sering Disajikan saat Acara Besar, seperti Pernikahan

Reporter: Eka purnama |

Editor: Syariah m |

Selasa , 10 Dec 2024 - 09:01

Mengenal Masak Bom, Kuliner Tradisional Khas Banjar yang Sering Disajikan saat Acara Besar, seperti Pernikahan-Ist-

Kekayaan ini mendorong masyarakat di berbagai daerah, termasuk ‘Urang Banjar’, untuk menciptakan dan mengembangkan beragam kuliner yang kaya akan cita rasa rempah-rempah.

Masak bom sering disajikan dalam berbagai acara, seperti pernikahan dan selamatan.

Hidangan ini disajikan bersama nasi hangat dan biasanya ditambahkan taburan bawang goreng, serta menemani acar atau irisan timun segar untuk menambah kenikmatan.

Menurut pakarnya, Masak bom adalah hidangan yang memiliki cita rasa khas dan unik.

Menurut pengakuan beberapa pedagang di Banjarmasin, masak bom merupakan hasil modifikasi dari masak habang atau masak merah, yang juga merupakan salah satu kuliner masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, seperti yang dijelaskan oleh Neza.

Bergabung dalam Komunitas Palalah, mereka berbagi pengalaman tentang proses memasak dan menikmati masak bom.

Sekilas, masak bom tampak mirip dengan masak habang, tetapi pada masak bom, terdapat tambahan kacang tanah yang digoreng dan dihaluskan, memberikan sentuhan istimewa.

mengenal masak bom, kuliner tradisional khas banjar yang sering disajikan saat acara besar, seperti pernikahan                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - salah satu elemen penting dalam membangun identitas budaya suatu masyarakat adalah kuliner. 
hidangan khas yang memiliki nama unik ini mencerminkan dinamika rasa dan kreativitas kuliner masyarakat banjar di kalimantan selatan.
salah satu contohnya adalah masak bom, nama yang sering digunakan dalam berbagai literatur dan oleh para penjual hidangan tersebut. 
baca juga:ketan susu kemayoran: kuliner khas jakarta yang sederhana, unik tapi bikin nagih, cocok dinikmati saat siang
baca juga:mencoba muramen, kuliner khas jepang di tangerang yang murah, enak dan menggugah selera, halal lagi!
pernyataan ini disampaikan oleh erwin, neza, syauqani, dan arif dalam acara serba serbi nusantara seperti dikutip dari sumber net.com.
 
"di kalimantan selatan, terdapat salah satu kuliner khas yang menarik perhatian, yaitu masak bom. keunikan masakan ini terletak pada proses dan teknik memasaknya yang menggunakan arang panas.
 
 meskipun daging sapi atau bahan lain dapat menjadi pengganti, sejatinya masak bom umumnya menggunakan daging ayam sebagai bahan utama," jelas syauqani.
 
di sisi lain, erwin, arif, dan neza juga menyoroti bahwa sejak lama, nusantara telah dikenal sebagai wilayah yang kaya akan rempah-rempah. 
 
kekayaan ini mendorong masyarakat di berbagai daerah, termasuk ‘urang banjar’, untuk menciptakan dan mengembangkan beragam kuliner yang kaya akan cita rasa rempah-rempah.
 
masak bom sering disajikan dalam berbagai acara, seperti pernikahan dan selamatan. 
 
hidangan ini disajikan bersama nasi hangat dan biasanya ditambahkan taburan bawang goreng, serta menemani acar atau irisan timun segar untuk menambah kenikmatan.
 
menurut pakarnya, masak bom adalah hidangan yang memiliki cita rasa khas dan unik. 
 
menurut pengakuan beberapa pedagang di banjarmasin, masak bom merupakan hasil modifikasi dari masak habang atau masak merah, yang juga merupakan salah satu kuliner masyarakat banjar di kalimantan selatan, seperti yang dijelaskan oleh neza.
 
bergabung dalam komunitas palalah, mereka berbagi pengalaman tentang proses memasak dan menikmati masak bom. 
 
sekilas, masak bom tampak mirip dengan masak habang, tetapi pada masak bom, terdapat tambahan kacang tanah yang digoreng dan dihaluskan, memberikan sentuhan istimewa.
 
proses memasaknya pun unik; teknik yang digunakan melibatkan arang yang sebelumnya dipanaskan hingga menyala, kemudian dimasukkan ke dalam panci yang sudah berisi potongan daging ayam. 
 
panci tersebut ditutup rapat selama 10-15 menit, hingga muncul percikan api dan suara letusan kecil yang menandakan proses memasak sedang berlangsung. inilah seni dalam menyajikan kuliner masak bom.
sementara itu, erwin, yang telah lama aktif dalam kegiatan komunitas palalah, mengungkapkan bahwa kuliner masyarakat banjar merupakan wadah untuk menampilkan nilai-nilai kearifan lokal. 
 
salah satu hidangan yang patut dilestarikan adalah masak bom. 
 
menurutnya, selain berbagai upaya publikasi, penulisan juga sangat penting sebagai sarana untuk mengenalkan kuliner ini kepada masyarakat yang lebih luas.
 
"masak bom ini sangat berisiko untuk dilestarikan. tidak ada gunanya jika kita berusaha melestarikannya, tetapi diakui oleh pihak lain. 
 
oleh karena itu, kami, terutama generasi muda, memiliki peran penting dalam proses publikasi. kita seharusnya memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk mendukung upaya pelestarian ini," ujar erwin mengakhiri diskusi tentang serba-serbi nusantara.