Pembangunan, Proyek MRT 2A CP 203 dan Underpass Joglo Garapan Hutama Karya Progresif
Pembangunan, Proyek MRT 2A CP 203 dan Underpass Joglo Garapan Hutama Karya Progresif-Ist-
radarbengkulu.bacakoran.co, JAKARTA & JAWA TENGAH – Mendekati tutup tahun 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus berkomitmen agar pembangunan proyek infrastruktur prioritasnya tepat waktu dan tepat mutu. Beberapa di antaranya yaitu Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP203 Area Kota - Glodok di Glodok, Jakarta Barat, DKI Jakarta dan Proyek Underpass Joglo di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa per awal November 2024, progress Proyek MRT Fase 2A CP203 yang digarap melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Sumitomo Mitsui Construction Co. & Hutama Karya (SMCC-HK JO) telah mencapai progres signifikan hingga 63%. SMCC - HK JO berkomitmen untuk dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu, terlebih sebelumnya Hutama Karya memiliki portofolio dalam menggarap proyek MRT Jakarta Fase 1 (CP106) rute Dukuh Atas – Bundaran HI.
BACA JUGA:Perbandingan Fitur Suunto Vertical vs Garmin Fenix 7
BACA JUGA:Perbandingan Spesifikasi Samsung Odyssey Neo G9 vs LG UltraGear OLED
“Pada tanggal 21 Oktober 2024 kemarin telah dilakukan seremonial Breakthrough TBM-1, dimana tunnel pada CP203 sepanjang 1,4 km yang menghubungkan Stasiun Kota - Glodok - Mangga Besar telah selesai. Dalam proyek JO ini, Hutama Karya memegang scope pekerjaan 35%, dimana progres pekerjaan telah mencapai 45%, meliputi design, pekerjaan galian, struktur, dan mechanical, electrical and plumbing (MEP),” terang Adjib.
Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa selain menggunakan teknologi terbaru seperti alat TBM (Tunnel Boring Machine) serta penerapan Building Information Modeling (BIM), SMCC-HK JO konsisten melakukan koordinasi kepada para stakeholder & instansi pemerintah terkait traf ic diversion dan relokasi utilitas yang terdampak di sekitar area proyek sebagai strategi percepatan proyek.
“Lokasi proyek yang berada di pusat Kota Jakarta menjadi tantangan sendiri dalam pengerjaan Proyek MRT Fase 2A CP203, seperti kondisi lahan yang sempit, lalu lintas yang padat, dan bangunan cagar budaya (heritage) di sekitar area proyek. Terkait cagar budaya, kami melakukan penanganan khusus dan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Tim Ahli Cagar Budaya agar tetap terawat dan terjaga nilai sejarahnya,” imbuh Adjib.
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 yang membentang sepanjang 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat terdiri dari dua tahap, yaitu Fase 2A dan Fase 2B, melanjutkan koridor utara - selatan Fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota) dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer. Proyek MRT ini memiliki peran yang cukup besar dalam kelancaran transportasi di Jakarta, di antaranya mengurangi waktu tempuh dan menekan angka kemacetan lalu lintas.
BACA JUGA:Cobain Turuk Bintul, Jajanan Tardisional Khas Jepara Menawarkan Rasa Legit dan Gurih