Minuman ini dibuat dengan cara memfermentasi air dari pohon kelapa yang sudah tua. Seperti halnya Tuak dan Arak, kadar alkohol Swansrai cukup tinggi yaitu 20-30%.
Ballo
Minuman lokal Tana Toraja. Minuman ini sering diminum saat orang Toraja mengadakan pertemuan atau melakukan upacara keagamaan.
Ballo terbuat dari nira pohon lontar, sering disajikan dalam gelas bambu dan merupakan salah satu minuman khas Sulawesi Selatan.
Ada dua jenis: jenis pertama memiliki kandungan alkohol sekitar 10% dan rasa yang manis dan ringan, sedangkan jenis kedua lebih keras dan lebih asam.
Ciu.
Ciu adalah minuman beralkohol yang banyak beredar di Jawa Tengah. Ada dua jenis ciu: ciu beconan dari Sukoharjo dan chiu dari Banyumas.
Sejarah ciu dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda, ketika minuman beralkohol ini diberi label Batavia arak van Woosten.
Saat itu, Batavia Arak van Oosten memproduksi alkohol dari bahan baku yang biasa ditemukan di Nusantara, seperti beras yang difermentasi, tetes tebu, dan kelapa.
Masyarakat tradisional Banyumasan dapat membuat minuman beralkohol dari singkong. Bahkan sampai saat ini, produksi Ciu di wilayah Banyumasan masih sangat tradisional dan tidak mengandung bahan kimia buatan.