Menurut hadis sahih dari sabda Rasulullah, gambaran mengenai penduduk mayoritas surga yakni dijelaskan melalui penyebutan golongan.
Di antaranya yakni golongan yang senantiasa bercahaya bak bulan purnama. Sementara golongan kedua yakni manusia yang senantiasa bercahaya bak bintang pada malam hari.
Adapun hadis tersebut yakni berbunyi sebagai berikut.
"Dari Muhammad bin Sirin, suatu hari lak-laki dan perempuan saling membanggakan dan menyebut-nyebut diri, apakah laki-laki atau perempuan yang lebih banyak di surga. Sahabat Abu Hurairah ra berkomentar, ‘Bukankah Nabi Muhammad saw telah bersabda, ‘Rombongan pertama masuk ke surga dengan bercahaya laksana bulan purnama. Rombongan berikutnya juga bercahaya laksana bintang yang berkilau di langit. Setiap laki-laki memiliki dua istri yang sumsum betis keduanya tembus terlihat dari balik daging. Di surga tidak ada jomblo," (HR Bukhari dan Muslim).
Jawaban Mengenai Mayoritas Penduduk Surga
Sejumlah ulama seperti Imam An-Nawawi pun berusaha menafsirkan maksud dari sejumlah hadis mengenai golongan penduduk surga. Pemahaman tersebut disimpulkan bahwa perempuan merupakan mayoritas dari penduduk surga Allah di hari akhir kelak.
Bukan bidadari yang dijanjikan bakal menjadi pendamping kaum laki-laki, namun golongan perempuan tersebut merupakan dari jenis manusia.
"Al-Qadhi berkata, secara harfiah hadits ini mengatakan, perempuan merupakan penghuni terbanyak surga. Tetapi hadits lain menyebutkan bahwa mereka adalah penduduk terbanyak neraka. Keluar dari pertemuan kontradiksi ini, dapat dikatakan bahwa perempuan merupakan keturunan terbanyak anak Adam. Semuanya merupakan bangsa manusia. Kalau tidak dipahami demikian, tentu jumlah bidadari yang banyak itu akan disebut sebagai pasangan seorang laki-laki penghuni surga," (Imam An-Nawawi, Al-Minhaj fi Syarhi Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 1998 M/1419 ], juz IX, halaman 189).