Istrinya menjawab,
نَعَمْ ، هُوَ يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلاَمَ ، وَيَأْمُرُكَ أَنْ تُثْبِتَ عَتَبَةَ بَابِكَ
"Ya. Dia memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan agar kamu mempertahankan palang pintu rumahmu."
Ismail berkata,
ذَاكِ أَبِى، وَأَنْتِ الْعَتَبَةُ ، أَمَرَنِى أَنْ أُمْسِكَكِ
"Dialah ayahku dan palang pintu yang dimaksud adalah kamu. Dia memerintahkanku untuk mempertahankan kamu." Kemudian Ibrahim meninggalkan mereka sampai waktu yang Allah kehendaki. (HR. Bukhari)
Dari pernikahannya dengan Sayyidah, Ismail dikaruniai 12 orang anak. Mereka bernama Nabit, Qaidzar, Wazbil, Maisyi, Masma', Masyi, Dausha, Arar, Yathur, Nabasy, Thayima, dan Qaidzama.
Hikmah yang Dapat Dipetik dari Kisah Nabi Ismail
Dalam kisah pernikahan nabi Ismail Alaihis Salam, kita bisa menarik kesimpulan sebagai berikut: