RADAR BENGKULU, SELUMA - Minimnya perhatian serta tak kunjung diperbaiki, jembatan penghubung antara Kecamatan Seluma Selatan- Ilir Talo, tepatnya di kawasan Sungai Matan terancam putus.
Tidak hanya sebagai akses penghubung, lintasan tersebut memiliki histori. Yakni jalan peninggalan Pemerintahan Inggris.
Warga Desa Rawa Indah, Kecamatan Ilir Talo, Andi Wijaya (49) mengungkapkan kondisi lantai jembatan Sungai Matan semakin mengkhawatirkan. Selain miring, juga tergerus abrasi pantai dan terancam putus akibat terjangan gelombang pasang air laut.
Posisinya kini tak hanya ambles di bagian pondasinya, namun juga ambles di bagian tengah-tengah badan jalan. Sejumlah kendaraan roda 4 atau 6 pun terpaksa harus memutar arah, karena tak dapat melintas.
BACA JUGA:Rawan Bencana, Warga Desa Pasar Seluma Dilatih Penanggulangan Siaga Bencana
BACA JUGA:Minimalisir Konflik Tanah, BPN Usulkan Penetapan Tanah Objek Reforma Agraria
Namun kondisi saat ini telah dilakukan perbaikan swadaya oleh masyarakat setempat, terutama para pengusaha kuari galian C untuk menutup jalan yang ambles.
" Jika dibiarkan terus menerus, bisa akan ambles," ujar Andi Wijaya, Senin (28/10)
Dibagian lain, Kades Penago Baru, Salikin mengharapkan adanya perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap kondisi jalan peninggalan Inggris ini untuk dapat segera ditingkatkan pembangunannya.
" Akses jalan dan jembatan Matan merupakan akses yang paling terdekat untuk menuju ke Kota Tais, jika berangkat dari wilayah Ilir Talo," sampainya.