radarbengkulu.bacakoran.co - Sutradara dan penulis skenario Parker Finn telah membuktikan bahwa Smile 2 bisa lebih baik dan lebih menyenangkan daripada pendahulunya.
Meskipun memiliki latar belakang yang mirip dengan pendahulunya, sekuelnya, dengan serangkaian karakter yang sama sekali baru dan berbeda, jelas merupakan karya yang lebih epik.
Menurut pakarnya, film horor supernatural psikologis ini secara konsisten lebih sadis, berdarah, dan lebih halus dalam penggambaran darahnya dibandingkan Smile (2022) dari awal hingga akhir.
Parker Finn, yang kembali bekerja sama dengan sinematografer Charlie Saroff, memberikan pertanda sejak menit-menit awal bahwa Smile 2 akan menjadi tontonan yang penuh dengan rasa takut dan cemas.
BACA JUGA:Tren Diet Americano: Kopi untuk Menekan Nafsu Makan dan Meningkatkan Kenyamanan Perut
BACA JUGA:8 Tips Sukses Menjalani Diet Americano: Cara Efektif Mengontrol Nafsu Makan
Semua kesadisan tersebut disajikan dengan baik dengan bantuan musik yang lebih baik dan tidak lagi hanya mengandalkan perkusi, tiup, dan dawai, sehingga jauh lebih membuat penonton tidak nyaman dibanding film pendahulunya.
Kesadisan bukan satu-satunya nilai jual Smile 2. Ceritanya lebih padat, dengan latar belakang cerita yang mungkin ada hubungannya dengan kutukan entitas misterius Smile.
Melansir dari laman CNNindonesia, yang sangat dihargai adalah pilihan bintang pop terkenal sebagai target baru kutukan senyum. Latar belakang karakternya jelas membuat cerita menjadi lebih kompleks dan berwarna.