Imbauan ini menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga situasi tetap kondusif, terutama di tengah gejolak Pilkada yang sering kali memicu emosi para pendukung calon.
Brigjen Rachmad berharap dengan adanya simulasi ini, masyarakat semakin memahami bahwa konflik atau ketidakpuasan hasil pemilu sebaiknya diselesaikan secara prosedural.
Simulasi ini merupakan bagian dari Latihan Posko I dan Latihan Lapangan yang diselenggarakan Korem 041/Gamas Bengkulu.
Kepala Seksi Operasi sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan, Kolonel Kav Dodik Oktaviano, menjelaskan bahwa latihan ini dirancang untuk mengantisipasi berbagai potensi konflik sosial yang mungkin muncul akibat ketidakpuasan pihak-pihak tertentu atas hasil Pilkada.
BACA JUGA:Rohidin Mersyah Terima Dukungan Kuat dari Masyarakat Bengkulu Utara
BACA JUGA:Penyakit Sapi Ngorok Menyebar, Peternak Diminta Tenang dan Lakukan Vaksinasi Gratis
“Tentu nanti ada pihak yang merasa tidak puas dengan keputusan KPU, ini hal yang sering terjadi dalam Pilkada. Oleh karena itu, kita lakukan simulasi untuk menghadapi dan mengantisipasi potensi kericuhan yang bisa terjadi,” ujar Dodik.
Dalam latihan tersebut, skenario dimulai dengan pengamanan aksi unjuk rasa sebagai respons dari pihak yang tidak menerima hasil Pilkada. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses mediasi antara perwakilan pihak terkait, hingga akhirnya mencapai kesepakatan damai yang ditandatangani oleh perwakilan ormas. Kesepakatan ini mencakup komitmen untuk menerima hasil Pilkada dengan lapang dada, terlepas dari siapa pemenangnya.
“Simulasi berjalan lancar, mulai dari pengamanan aksi unjuk rasa, mediasi, hingga penandatanganan kesepakatan untuk menerima hasil Pilkada. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi semua pihak dalam menghadapi situasi pasca-Pilkada yang aman dan damai,” tambah Dodik.