KPI UINFAS Bengkulu Sukses Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0, Jalin Kerjasama dengan Mafindo

Minggu 27 Oct 2024 - 01:14 WIB
Reporter : Tim redaksi
Editor : Syariah m

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu sukses menyelenggarakan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0, sebuah program literasi digital yang bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan memilah informasi dan menangkal hoaks. 

BACA JUGA:Jadi Tontonan Favorit Anak Anak, Siapa Sangka Film Batman Ini Ternyata Tidak Disenangi Orangtua, Ini Alasannya

BACA JUGA:Wajib Nonton! Inilah 5 Deretan Film Terbaik Sepanjang Masa, Mulai dari Sejarah Dunia Hingga Film Menghibur

Acara ini diadakan bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu dan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Bengkulu, dengan peserta lebih dari 100 mahasiswa KPI UINFAS di Taman Wisata Mangrove Badhrika, Sabtu (26/10/2024).

 

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UINFAS Bengkulu, Dr. Aan Supian, M.Ag., membuka acara dengan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. 

 

Menurutnya, program tersebut sejalan dengan komitmen universitas dalam membangun generasi yang literat digital. “Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan Sekolah Kebangsaan ini karena selaras dengan komitmen UINFAS untuk mencetak generasi yang melek digital dan mampu menghadapi tantangan informasi. Melalui kegiatan ini, kita membantu mahasiswa untuk tidak hanya memahami dunia digital, tetapi juga menjadi pelopor dalam melawan penyebaran informasi yang tidak benar,” ungkap Dr. Aan.

 

Acara ini juga menjadi momentum penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Mafindo Bengkulu dan Program Studi KPI UINFAS Bengkulu, menandai awal dari kerjasama dalam peningkatan literasi digital. 

 

Koordinator Wilayah Mafindo Bengkulu, Gushevinalti, menjelaskan bahwa tujuan kerjasama ini untuk terus bekerjasama dalam melakukan kegiatan terasi digital sebagai u melindungi generasi muda dari informasi yang menyesatkan dan ancaman kejahatan digital. 

 

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal kompetensi bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia digital,” ujar Gushevinalti.

Kategori :