RADAR BENGKULU — Dua tokoh asal Bengkulu, Yandri Susanto dan Sultan B Najamuddin dikabarkan telah dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Keduanya dipercaya akan memegang peran penting dalam pemerintahan yang baru, membawa nama Bengkulu ke kancah nasional dengan posisi strategis di kementerian.
Yandri Susanto, yang saat ini dikenal sebagai politisi senior dan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), digadang-gadang akan menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Sementara itu, Sultan B Najamuddin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, juga dipanggil untuk mengisi posisi sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Profil Yandri Susanto H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd, Perjalanan Hidup dan Karier Politik
H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., lahir pada 7 November 1974 di Kedurang, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, adalah salah seorang tokoh politik Indonesia yang telah mengabdikan dirinya di berbagai bidang pemerintahan. Dengan pengalaman panjang sebagai politisi dan pejabat publik, ia saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) sejak tahun 2022, menggantikan Zulkifli Hasan.
Yandri juga telah berkiprah sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) sejak 2012, mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I pada periode 2012–2014, sebelum akhirnya beralih ke Dapil Banten II pada 2014 hingga saat ini.
Sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri dikenal sebagai politisi yang konsisten memperjuangkan isu-isu kerakyatan, terutama dalam bidang keagamaan, sosial, dan pembangunan daerah.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Tetapkan Jadwal dan Materi Debat Pilgub 2024
BACA JUGA:Pemprov Maluku Belajar Kerja Sama Bank Daerah dengan Bank BJB di Bengkulu
Saat ini, Yandri duduk sebagai Ketua Komisi VIII DPR-RI, yang membawahi urusan agama, sosial, penanggulangan bencana, dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Posisinya sebagai Ketua Komisi VIII menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan partai serta masyarakat terhadap kemampuan kepemimpinannya.
Latar Belakang Pendidikan:
Yandri memiliki latar belakang pendidikan yang cukup panjang. Itu dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga pascasarjana. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Agung Kedurang pada tahun 1987 dan melanjutkan ke SMP Negeri Kedurang, lulus pada tahun 1990. Pada tahun 1993, Yandri berhasil menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Manna, Bengkulu Selatan.
Keinginannya untuk terus belajar membawanya ke Universitas Bengkulu, dimana ia menyelesaikan program Sarjana Pertanian (S-1) pada tahun 1998. Tak berhenti di sana, ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar Magister Pendidikan (S-2) dari Universitas KH. Abdul Chalim pada tahun 2024. Pendidikan formal yang ia tempuh, ditambah dengan pengalaman lapangan, menjadikannya figur dengan pemahaman mendalam dalam aspek pembangunan masyarakat.
Karier dan Kiprah di Dunia Politik:
Yandri memulai karier profesionalnya pada tahun 2004 sebagai Tenaga Ahli DPR-RI/MPR-RI, yang merupakan pintu masuknya ke dalam dunia politik. Ia kemudian melanjutkan kariernya di sektor swasta, menjabat sebagai Manajer Direktur PT Solusi Plus dari 2004 hingga 2010, dan kemudian menduduki posisi Direktur Utama di PT Suplai Plus hingga 2012. Pengalaman di sektor bisnis ini memberinya pandangan yang lebih luas tentang manajemen dan pengelolaan perusahaan.