6. Tidur yang cukup
Kurang tidur juga melemahkan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam merespons infeksi dan peradangan.
Pentingnya tidur meningkat seiring bertambahnya usia karena membantu meningkatkan fungsi otak, konsentrasi, dan memori.
Para lansia yang menderita insomnia dan insomnia cenderung mengalami gangguan keseimbangan dan jatuh, serta penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi.
Usahakan tidur minimal 7-9 jam setiap malam. Matikan lampu atau gunakan pencahayaan redup untuk meningkatkan kualitas tidur.
Jaga jadwal tidur teratur, batasi tidur siang tidak lebih dari 45 menit. Kemudian kurangi asupan kafein dan jangan minum terlalu banyak satu setengah jam sebelum tidur agar Anda tidak terbangun di tengah malam.
7. Kontrol berat badan
Jika Anda kelebihan berat badan, perbanyak olahraga sekarang dan sesuaikan pola makan agar berat badan berlebih bisa diturunkan.
Hal ini penting karena obesitas dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh.
Aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan sehat dapat mengurangi peradangan dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat dan kuat.
Selain itu, lansia yang mengalami obesitas berisiko mengalami komplikasi akibat sindrom metabolik, yaitu tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol, intoleransi glukosa, serta peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
8. Berhenti merokok
Bahan kimia dalam rokok terbukti merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit tubuh melawan pilek, flu, dan virus lainnya.
Hal ini juga meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit jantung dan masalah pernapasan. Dan osteoporosis. Dan diabetes tipe 2.
Membuat masyarakat rentan tertular virus corona. Karena merokok dapat mengganggu sistem kekebalan pernafasan dan meningkatkan risiko terserang penyakit kronis yang menjadi penyakit penyerta, dan pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta memiliki infeksi yang lebih parah dan risiko kematian yang tinggi.
Membiarkan sistem kekebalan tubuh merokok akan berhasil. Jika hal ini sulit dilakukan, gunakan alat bantu berhenti merokok seperti permen atau konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat guna mengurangi keinginan merokok.