2. Bolehkah tidur telentang ?
Ibu hamil yang sudah mencapai trimester ketiga tidak dianjurkan untuk tidur telentang. Saat tidur dengan posisi ini, rahim Bumil yang berat dapat menekan pembuluh darah dan berdampak mengurangi aliran darah ke janin.
Untuk memperbaiki sirkulasi darah, tidur menghadap kiri terbukti merupakan pilihan terbaik. Jika merasa tidak nyaman dengan posisi ini, Bumil bisa menggunakan bantal untuk menyangga kaki dan punggung.
BACA JUGA:7 Informasi yang Didapat Bumil Jika Menjalani Tes Darah
BACA JUGA:PM: Segera Lantik Semua Pimpinan DPRD, Dahulukan Kepentingan Daerah dan Rakyat
3. Normalkah bila janin berhenti bergerak?
Gerakan janin merupakan suatu pertanda bahwa dia dalam keadaan baik. Lalu bagaimana jika Si Kecil tiba-tiba berhenti bergerak. Sebenarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan bayi berhenti bergerak dan tidak semuanya berbahaya. Namun, pada trimester ketiga, Bumil disarankan untuk rutin memeriksa gerakan janin.
Pada periode ini, umumnya janin lebih sering cegukan serta gerakan janin seharusnya jauh lebih aktif dan kuat. Namun, jika janin tidak bergerak sebanyak biasanya, Bumil bisa coba makan, lalu berbaring menyamping ke kiri. Jika setelah 2 jam janin masih tidak bergerak sampai 10 kali, segera temui dokter kandungan.
4. Bagaimana jika cairan ketuban terlalu sedikit ?
Minum air lebih banyak dapat sangat membantu memperbanyak air ketuban, begitu juga dengan istirahat cukup dan makan makanan rendah lemak. Namun, bila volume cairan ketuban terlalu sedikit (oligohidramnios) terjadi di usia kehamilan lebih dari 36 minggu, dokter kemungkinan merekomendasikan induksi persalinan.
Sekitar 1 dari 25 ibu hamil, terutama di trimester ketiga, memang berisiko mengalami oligohidramnios. Oleh karena itu, penting bagi Bumil untuk rutin memeriksakan kehamilan agar volume air ketuban dapat terpantau.
5. Apakah perlu berhenti atau pindah kerja ?
Selama suasana di tempat kerja mendukung dan tugas kantor tidak membebani Bumil hingga hamil trimester ketiga, tidak masalah untuk terus bekerja sampai tiba waktunya Bumil cuti melahirkan.
Namun, jika kondisi tempat kerja mengancam kesehatan Bumil dan janin misalnya bekerja di tempat dengan paparan radiasi, gas kimia, atau polusi berat, sebaiknya Bumil mempertimbangkan untuk pindah ke tempat kerja yang lebih aman atau bila perlu berhenti bekerja dahulu.