Namun demikian, Doni menegaskan bahwa keterlibatan Pelindo dan pihak ketiga dalam pembiayaan ini merupakan langkah strategis yang harus dilakukan demi menyelamatkan operasional pelabuhan Pulau Baai.
Menurutnya, jika pengerukan tidak dilakukan dalam waktu dekat, pelabuhan tersebut akan semakin mengalami pendangkalan yang berpotensi menghentikan aktivitas kapal-kapal besar.
BACA JUGA:Diskominfotik Provinsi Bengkulu Raih Penghargaan Nasional, Terbaik di Sumatera
BACA JUGA:Musyawarah Provinsi KORPRI Bengkulu 2024, Momen Tepat Untuk Penguatan Organisasi
Pelabuhan Pulau Baai memiliki peran penting bagi perekonomian Bengkulu. Terutama dalam mendukung aktivitas ekspor dan distribusi barang. Jika pengerukan tidak segera dilakukan, dikhawatirkan akan mempengaruhi seluruh rantai distribusi barang yang berdampak langsung pada sektor-sektor industri utama di Bengkulu. Seperti pertambangan batu bara dan kelapa sawit.
Doni berharap dengan adanya formula pembiayaan baru melalui konsorsium, pengerukan pelabuhan dapat segera dilaksanakan. Hal ini, menurutnya, tidak hanya akan menyelamatkan operasional pelabuhan, tetapi juga menjaga kelancaran arus distribusi barang yang sangat vital bagi keberlanjutan ekonomi di wilayah Bengkulu.
“Kita berharap pengerukan bisa segera dimulai dengan melibatkan berbagai pihak, agar transportasi laut terus berjalan lancar dan ekonomi Bengkulu tetap terjaga,” pungkas Doni.