radarbengkulu.bacakoran.co - Merkuri sering kali disalahgunakan sebagai bahan untuk produk pemutih wajah. Meski bisa mencerahkan kulit dalam waktu singkat, kandungan merkuri dalam produk kecantikan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Merkuri merupakan salah satu bahan kimia yang terkadang digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit. Tidak hanya itu, beberapa produk kosmetik, seperti maskara dan pembersih riasan mata, juga kerap menggunakan merkuri sebagai bahan pengawet dalam produknya.
Dilansir dari laman alodokter.com, merkuri digunakan sebagai salah satu bahan untuk memutihkan kulit karena mampu menghambat pembentukan melanin atau pigmen kulit, sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat. Meski mampu memberikan hasil yang instan, tetapi dampaknya bagi kesehatan tidak bisa disepelekan.
BACA JUGA:4 Manfaat Hujan untuk Kecantikan: Menggunakan Air Hujan untuk Rambut dan Kulit
Di Indonesia, penggunaan merkuri dalam produk kecantikan, seperti sabun pembersih wajah, krim pelembap, dan krim siang atau malam, sudah dilarang. Akan tetapi, untuk riasan mata dan pembersihnya, masih diperbolehkan dengan kadar tidak lebih dari 0,007 %.
Namun, penggunaan merkuri selain pada produk kecantikan tersebut dianggap sebagai penyalahgunaan dan dilarang untuk dipasarkan. Meski sudah ada larangan, masyarakat tetap perlu lebih hati-hati karena banyak produsen nakal yang menjual produk kecantikan berbahan merkuri secara online.
Produk-produk tersebut biasanya tidak terdaftar, tidak mencantumkan nomor BPOM, tidak memberikan petunjuk penggunaan yang jelas, menuliskan keterangan bahan produk dalam bahasa asing, atau bahkan tidak mencantumkan keterangan sama sekali. Jika kamu menemukan produk seperti ini, sebaiknya jangan dibeli.
Penggunaan merkuri pada produk kecantikan terbukti berbahaya dan dilarang di berbagai negara. Pasalnya, bahan kimia ini dapat dengan mudah diserap kulit dan masuk ke dalam aliran darah.
Merkuri juga bersifat korosif, sehingga penggunaannya bisa membuat lapisan kulit menjadi tipis. Bahkan, tidak hanya berdampak pada kulit, paparan merkuri yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan dan sistem saraf.
Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu fungsi berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hingga sistem kekebalan tubuh. Ini karena masuknya merkuri ke dalam tubuh bisa menyebabkan keracunan merkuri dengan gejala meliputi :insomnia, fungsi kognitif dan daya ingat menurun, tremor, perubahan emosi, gangguan sensorik, termasuk gangguan penglihatan, pendengaran, dan bicara, penurunan kemampuan indra perasa, penurunan fungsi koordinasi tubuh, mati rasa dan kesemutan di tangan, kaki, atau sekitar mulut.
Penggunaan merkuri pada produk pemutih kulit juga bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Oleh karena itu, tidak heran jika penggunaan merkuri juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker kulit.
Selain berdampak pada orang dewasa, bayi dan anak juga tidak luput dari risiko terpapar merkuri dan efek sampingnya. Saat orang tua memakai produk berbahan merkuri lalu bersentuhan dengan anak, merkuri bisa saja menempel pada tangannya dan tertelan saat anak mengisap jarinya.