Sekda mengatakan, Pemrov berkolaborasi dengan BI. Dari sisi regulasi dan kemudahan berbisnis, Pemerintah Provinsi Bengkulu memberikan berbagai kemudahan lewat regulasi yang pro-bisnis. Peraturan Gubernur No. 36 tahun 2021 tentang insentif dan kemudahan akses investasi menyediakan pengurangan, pembebasan, dan keringanan pajak daerah serta retribusi bagi investor.
Sekda juga menyebut, Pemprov juga menerapkan sistem perizinan online yang memudahkan investor untuk mengurus perizinan usaha secara cepat dan transparan. Fasilitas infrastruktur dan data investasi juga tersedia untuk membantu para investor dalam proses perencanaan dan eksekusi investasi di Bengkulu.
Kemudian untuk merangsang tumbuhnya iklim investasi, Pemprov juga memberikan insentif investasi.
''Sebagai bagian dari upaya Pemprov untuk menarik lebih banyak investasi, kami menawarkan insentif investasi berupa tax holiday yang berlaku untuk investasi minimal Rp500 miliar. Investor yang memenuhi syarat dapat menikmati pengurangan pajak penghasilan badan hingga 100% selama 5 tahun, dengan tambahan pengurangan 25% untuk dua tahun berikutnya.''
Untuk investasi di bawah Rp 500 miliar, kami menawarkan mini tax holiday dengan pengurangan pajak penghasilan badan hingga 50% selama dua tahun. Insentif ini dirancang untuk menarik lebih banyak investor ke sektor-sektor strategis di Bengkulu.
Di samping itu, Sekda memaparkan, Bengkulu memiliki berbagai sektor unggulan dan proyek strategis yang siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional. Mengapa Bengkulu layak sebagai destinasi Investasi? Faktor pendukungnya yakni Provinsi Bengkulu yang paling siap untuk menarik investasi, dengan segala keunggulan yang ada.
BACA JUGA:Seleksi PPPK 2024 Dimulai, Pemprov Bengkulu Terima 600 Formasi
BACA JUGA:Rohidin : Mari Berkampanye Dengan Fakta, Jangan Bohongi Masyarakat Provinsi Bengkulu
Bengkulu memiliki beberapa sektor ekonomi unggulan yang menopang pertumbuhan ekonomi daerah. Diantaranya sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, kopi, dan tanaman pangan, terus menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan.
Sektor ini merupakan salah satu penopang utama ekonomi daerah, dengan kontribusi besar terhadap produk domestik regional bruto (pdrb). Sektor perdagangan juga berkembang pesat, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan kebijakan pemerintah yang mendukung investasi nasional, khususnya di sektor makanan dan minuman.
Selain itu, sektor transportasi dan pergudangan menunjukkan peningkatan signifikan dalam mobilitas. Baik untuk perdagangan, investasi, maupun pariwisata. Investasi telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Bengkulu. Bengkulu memiliki rasio investasi tertinggi kedua (39,41%) di wilayah Sumatera. Rasio ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan rasio investasi nasional.
Di setiap kabupaten di Bengkulu memiliki potensi investasi yang spesifik dan unggul di berbagai sektor. Sebagai contoh, Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong memiliki potensi besar di sektor hortikultura, terutama jeruk gerga dan kopi, serta potensi energi terbarukan seperti mini-hydro dan geothermal.
Sementara itu, Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara menawarkan potensi investasi di sektor kelapa sawit, karet, batu bara, dan perikanan udang. Begitu juga di kabupaten lain yang masing-masing memiliki potensi tinggi untuk pengembangan investasi.
Proyek-proyek strategis ini telah dipetakan dan siap untuk dikembangkan melalui kerja sama dengan investor, baik dalam maupun luar negeri.
Komoditas Potensial Bengkulu
Bengkulu merupakan salah satu dari 10 provinsi produsen terbesar crude palm oil (CPO) di Indonesia, dengan produksi mencapai 1,5 juta ton dan luas lahan sebesar 414,9 ribu hektar. Kelapa sawit merupakan komoditas utama yang berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah.