Hujan juga membantu proses penguraian bahan organik di dalam tanah, sehingga mikroorganisme tanah dapat lebih aktif dalam menghasilkan nutrisi alami bagi tanaman.
Selain itu, air hujan memiliki pH yang netral atau sedikit asam, yang cocok untuk sebagian besar tanaman. Hal ini berbeda dengan air dari irigasi yang terkadang mengandung zat kapur atau bahan kimia lain yang bisa mengganggu keseimbangan pH tanah.
4. Mengurangi Erosi dan Kerusakan Tanah
Hujan yang cukup dan tidak berlebihan membantu menjaga struktur tanah tetap stabil. Air hujan meresap ke dalam tanah, mengisi kembali air tanah (groundwater) dan mencegah kekeringan.
Namun, jika curah hujan terlalu tinggi dan terjadi dalam waktu singkat, hujan justru dapat menyebabkan erosi tanah, terutama di lahan yang tidak terlindungi oleh vegetasi.
Untuk menghindari hal ini, petani sering menggunakan teknik seperti mulching (penutupan tanah dengan bahan organik) dan tanaman penutup tanah (cover crops) untuk menjaga agar air hujan terserap perlahan dan tanah tetap terjaga.
Dalam pertanian berkelanjutan, memanfaatkan air hujan secara bijak sangat penting. Penanaman tanaman penutup dan pembangunan terasering di lahan miring adalah beberapa cara untuk menghindari dampak buruk erosi sekaligus memanfaatkan hujan untuk menjaga kelembaban tanah.
5. Mendukung Keanekaragaman Hayati